Selasa, 25 Oktober 2011

JIWA YANG TIDUR

Syair ini ingin bicara padamu
dalam rangkaian kata yang sayapnya tak terlihat
Bukan untuk membuatmu melambungkan angan
tapi menggerakkan nuranimu untuk kembali
mengingat kekhilafan
Membangunkanmu dari tidurmu yang panjang
agar tersungkur dalam pengharapan

Tembok-tembok tinggi mengelilingi raga yang kaku
yang hatinya telah beku
Lidah begitu kelu untuk memohon ampun
Sungguh kau lupa bahwa dirimu hanya debu
di tengah luasnya jagad
Tak sadarkah kau?

Kau lupa pada perjumpaan yang pasti
Terlena pada gemerlap dunia fana
Dan perjumpaan itu sudah semakin dekat masanya
Sudahkah kau siapkan perbekalan?
Maka bangunlah jiwa yang tidur…

PELITA HEBAT

Di antara tembok-tembok kokoh yang bisu
Bersama waktu yang hanya bisa melangkah maju
Tersungkur jiwa di atas sajadah biru
Memungut serpihan hati yang retak dan keruh

Logika berkata, mustahil mengulang waktu
Namun jiwa terus meronta ingin kembali ke masa lalu
Menangis dalam keheningan berselimut pilu
Ratapi catatan suram yang penuhi sejarah hidup

Nurani kelam penuh noktah hitam
Goresan masa silam yang gelap seperti malam

Diri bagai kapal karam yang tenggelam di lautan
Namun terus mencoba berenang mencari tepian ampunan

Air mata tumpah dari mata yang sayu
Menyirami hati yang telah layu

Sadarilah wahai jiwa yang berkarat
Waktumu hanya tinggal sesaat
Jadilah pelita hebat pemberi manfaat
Meski hanya dengan sepotong ayat

TULANG RUSUK MENUNGGUMU

Tahukah engkau seberapa cepat dawai hati ini berdenting
Frekuensinya tak mampu kau ukur bahkan olehku sendiri
Tatapan mata sendumu menjadi medium merambatnya
gelombang asa yang akhirnya diterima lensa nurani

Gelisah ini sudah bersenyawa dengan ketakberdayaan
Gundah menjadi katalisator keputusasaan
Tapi tak mungkin reaksi di sanubari ini terus dibiarkan
Karena hanya akan menjadi polusi yang tinggalkan noda hitam

Untaian kata yang tertata meluncur dari bibir yang
dibasahi tasbih laksana bintang jatuh di malam nan kelam
Tinggalkan jejak tak terhapus di ladang hati menyisakan
lubang yang menganga mengharap kau sudi mengisi

Inginku suatu saat mampu menelaah anatomi pikiranmu,
agar kudapat mencerna segala tanya yang kau hidangkan
Menganalisa mengapa evolusi rasa ini berlangsung begitu cepat
Bermutasi menjadi bunga yang indah namun juga menyiksa

Dan bila harapku sesuai skenario Sang Sutradara kehidupan,
kan kujelaskan bahwa aku si tulang rusuk yang menunggumu
Bersimbiosis bersamamu menghiasi taman hati yang semula sepi
hingga ia berseri dan benderang oleh cahaya cinta yang suci

Kamis, 20 Oktober 2011

FATAMORGANA SENJA

Mentari telah lelah bersinar atau ia
sudah muak dengan among kosong dunia
yang gemerlap oleh lampu nista

Dan di penghujung hari yang pada hakikatnya
bak lembaran yang telah dibalik kembali
Kulihat fatamorgana di seberang sana menungguku berlari
Memanggilku tuk mengejarnya hingga ku tak lagi
merasakan kakiku berpijak di bumi yang renta

Binarnya menyeretku berimajinasi memasuki
lorong-lorong benak yang tak berujung
Dan kutemukan sebuah bilik tak berpenghuni
yang akan kusulap layaknya negeri dongeng
Bersama bayangnya yang berkelebat di langit biru hati

Senandung air mata meninabobokan jiwa
dalam penantian tak kenal lelah
Menyulam asa, merajut harap
agar fatamorgana bukan mimpi belaka
Namun menjadi nyata yang tersentuh

Melodi rindu bergema menggemparkan seisi sanubari
Aromanya menyeruak memenuhi atmosfer nurani
Hingga sesak terus mendesak, menderu dan menggebu
Takut dan harap berpadu jadi satu
Bersenyawa dalam tabung reaksi bernama hati

Fatamorgana senja torehkan bait-bait rasa
di prasasti hati yang tersembunyi
Dan aku harus berjuang agar dia tak menjadi
tiran yang menawan diri dalam angan-angan
Membius jiwa dalam kepayahan tak terperi

Biarlah fatamorgana berlalu bersama senja merah jingga
dan ia tak pernah tahu bahwa malamku berselimut
alunan syahdu pinta yang teramat lirih
Namun kuyakin lagu ini terdengar sampai ke nirwana

Maka kutunggu pagi esok dipenuhi hangatnya
sinar mentari yang tersenyum di cakrawala
Dan kau tak lagi fatamorganaku yang kukejar
Karena kau sudah berdiri tegak di hadapku
dengan uluran tangan yang kan kusambut

Teriring puji bagi Sang Arsitek
yang menjadikanmu tak lagi fana

PROPOSAL MIMPI

Suatu hari, sehabis ngaji Islam di masjid kampus. Nabila ditawari oleh sahabatnya, Maryam, sebuah buku yang bagus. Maryam ini adalah teman satu kampusnya Nabila. Mereka sering ngaji bareng di mesjid dan diskusi berbagai hal mengenai Islam. Pas banget, si Nabila ini kutu buku dan Maryam adalah distributor buku-buku Islami. Jadi, Maryam sering menawarkan buku-buku terbaru pada Nabila.
“Ukh, ada buku baru lho. Karya Ka Akin. Seri kedua Trias Motivatica lanjutan AlQandas AlKamiil. Mau gak?”, Maryam promosi.
“Wah, pengen banget ukh. Berapa harganya?”, tanya Nabila.
“25 ribu. Kalo anti pengen, ntar ana simpan satu deh buat anti”
“Siip, ntar ana sms ya kalo dah ada anggarannya. Insya Allah ana beli kok”
Pas minggu depannya, Nabila pun mengingatkan Maryam untuk bawain buku pesanannya karena dia dah punya cukup uang dan penasaran banget sama isi buku itu. Sehabis ngaji bareng kayak biasa, dilakukanlah transaksi jual beli antara Nabila dan Maryam.
“Ukh, buku kemaren dibawain ga? Ana dah bawa uangnya nih” kata Nabila.
“Ada ukh, kita ke secretariat yuk. Ana nyimpan buukunya di sana”
Mereka pun menuju secretariat LDK di samping masjid.
“Nih bukunya ukh. Judulnya bagus kan ukh? WINNETO LA MIMFITO. Artinya kemenangan mimpi”, jelas Maryam.
“Bahasa Itali ya? Asyik banget kayaknya nih”
“Bukan ukh. Cuma mirip bahasa Itali aja. Coba deh dibaca. Ada bagian yang bagus banget lho”
Maryam lalu membukakan sebuah halaman dan menunjukkannya pada Nabila. Nabila membaca halaman itu. Tertera tulisan “Proposal Mimpi Saya”. Pas dibacanya bagian yang ditunjuk Maryam. Waaaaaah, pantas aja kata Maryam ini bagian paling seru. Hehehe. Nabila lalu meledek Maryam. Mau tau kenapa Nabila ngeledek Maryam? Baca aja bukunya ya. Pasti kamu akan tahu alasannya. ^^
Buku itu pun telah menjadi milik Nabila. Nabila langsung melahap buku itu. Maksudnya membaca isi buku itu. Hehe. Bener-bener menginspirasi. Karena “proposal mimpi” Ka Akin, yang merupakan kakak kelasnya di SMA, Nabila jadi terinspirasi buat bikin proposal mimpi juga.
“Hmmm, gimana ya? Mulai dari mana? Apa kayak makalah atau KTI yang ada pendahuluan, isi, dan penutup? ” batin Nabila.
SejenakNabila berpikir. Tring...! Seperti ada lampu di kepala Nabila. Ada ide nih. nabila pun mengikuti langkah-langkah dari buku itu gimana cara menulis proposal mimpi.
“Ah, yang penting aku berani menuliskan mimpiku. Hasilnya terserah Allah mau nerima apa nggak”, tekad Nabila.
Nabila pun mulai menuliskan proposal mimpi yang akan diajukan kepada Allah SWT.

“Pada kesempatan ini, saya mengajukan prosposal mimpi ini kepada Allah SWT. Besar harapan saya agar proposal ini diterima. Oleh karena itu, saya menulisnya dengan sungguh-sungguh dan mengharap pula bagi kalian yang telah membaca proposal ini untuk turut mendoakan. Apapun yang Allah SWT tetapkan itu adalah yang terbaik untuk hambaNya. Saya yakin sekali akan hal itu. Maka, saya hanya bisa menyempurnakan ikhtiar dan doa diiringi tawakkal kepadaNya. Semoga Ia senantiasa memberikan kelapangan hati dan keikhlasan kepada hambaNya yang selalu mengharap dan bergantung padaNya. Tiada tempat meminta pertolongan selain Dia. Tiada tempat bergantung selain Dia. Maka tunjukkan jalan kebenaran dan ridhoi setiap usaha kami serta terimalah proposal ini Ya Allah...
Tahun 2011:
Saya lulus kuliah dengan nilai yang sangat baik dan membuat orang tua dan keluarga bahagia dan bangga. Saya dapat pekerjaan yang baik sebagai tenaga pengajar di sebuah sekolah yang lingkungannya baik pula. Punya banyak siswa yang menyayangi saya dan saya pun sayang pada mereka. Mendapat banyak pengalaman berharga. Saya juga ikut kursus bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan dan lulus dengan skor yang baik. Insya Allah. Saya ikut tes pegawai dan lulus. Ditempatkan di sekolah yang baik dan dapat siswa yang baru dan banyak. Tempat kerja yang baik dan tetap di sekitar tempat tinggal. Akhirnya orang tua pun bahagia sekali. I love my family. Oya, saya juga bergabung dgn organisasi kepenulisan di daerah saya. Menimba ilmu, mendapat pengalaman dan teman baru yang baik dan banyak. Masih dapat berkontribusi pada organisasi dakwah kampus tercinta meski bukan lagi pengurusnya. Mengabdi pada dunia pendidikan untuk mencapai cita-cita bangsa serta tetap istiqomah menebar nilai-nilai Islam yang syumul. Amien. ^^

Tahun 2012:
Memulai karir sebagai guru tetap dan ikut prajabatan. Mengajar di sekolah favorit di daerah saya dan almamater saya sendiri. Sehingga saya dapat mengabdi tak hanya pada dunia pendidikan tapi memajukan sekolah saya. Di tahun ini pula, mantap membina rumah tangga dengan seorang ikhwan yang sholeh, baik, pintar, berpengetahuan dan berwawasan luas, ilmu agamanya sungguh membuatku kagum, tak sekadar tahu tapi paham dan mengamalkannya, aktif dalam dakwah, memiliki pandangan yang sama dengan saya, berlatar belakang pendidikan yang baik, dari keluarga yang baik dan harmonis serta agamis, orangnya humoris, bijaksana, sopan santun, tutur katanya lemah lembut namun tegas, setia, pengertian, penyayang, hormat pada orang tua, memuliakan wanita, dan banyak kelebihan lainnya terutama dapat menerima saya da keluarga apa adanya. Semoga imam yang disiapkan Allah ini adalah yang terbaik. Aku ingin mencintaiya karena Allah, bukan karena pangkatnya, hartanya, fisiknya atau keturunannya. Semata-mata karna aku yakin dia dapat mengajariku tentang Islam, menegurku jika salah, menasihati jika khilaf, mengingatkan jika lupa, mendukung saat rapuh, menghibur di kala sedih, dan berbagi saat suka maupun duka. Aku juga ingin dinikahinya semata-mata karena Allah, karena agamaku, bukan hal yg bersifat duniawi, itu hanya faktor pendukung saja. Tak lama ta'aruf, kami pun menyempurnakan separo agama kami. Barakallahu... Ya Allah kabulkanlah...

Tahun 2014:
Melanjutkan kuliah S2. Sambil terus mengajar dan menuntut ilmu agama. Punya momongan juga...

Tahun 2018:
Telah selesai kuliah dengan nilai memuaskan. Bersama keluarga dan teman-teman, merintis sebuah perpustakaan atau taman bacaan untuk umum. Taman bacaan ini akan jadi tempat menggali dan berbagi ilmu serta menebar nilai-nilai Islam yang syumul.

Tahun 2022:
Naik haji bersama keluarga. Amien.

Tahun 2025:
Taman bacaan yang saya dirikan semakin berkembang. Akhirnya saya dan teman-teman bersama-sama memperluas jaringan dengan mendirikan yayasan pendidikan juga membuka bimbel.

Demikian proposal mimpi ini saya tuliskan dan saya ajukan padaMu Ya Allah. Semoga Engkau berkenan menerimanya. Berikan hamba kelapangan hati menerima segala ketetapanMu karena itu pasti yang terbaik untuk hamba. Engkau Maha Mengetahui segalanya, sedang hamba tidak tahu apapun. Engkau akan memberi apa yang hamba butuhkan dan Engkau pasti memberi hamba yang terbaik. Terbaik untuk hidup hamba, keluarga hamba, agama hamba, dunia dan akhirat hamba.

Syukran katsir untuk Ustadz Akin yang telah menginspirasi melalui bukunya “WINNETO LA MIMFITO Kemenangan Mimpi” yang membuat saya termotivasi untuk berani menuliskan mimpi saya dan mempublikasikannya. Semoga Allah mengabulkan mimpi Ustadz, demikian pula mimpi saya dan semua mimpi kaum muslimin. Insya Allah. Amien... n_n

Nah, itulah proposal mimpi Nabila. Doakan aja deh semoga terkabul dan diterima Allah SWT.

“Alhamdulillah, selesai juga nih proposal. Diapain ya?”
“Eh, katanya harus ada lembar pengesahan juga. Berarti ada yang jadi saksi nih. Hmmmm, Maryam aja deh saksinya.”
Nabila pun membuat lembar pengesahan proposalnya.

Lembar Pengesahan Proposal Mimpi

Demikian proposal mimpi ini saya buat dengan semestinya dan seyakin-yakinnya dan Allah menyaksikan apa yang saya tulis. Semoga Allah mengabulkan setiap detail yang saya tuliskan. Amin Ya Mujibas Sailiin

Banjarmasin, 21 Oktober 2011
Pemohon,


Nabila Azzahra

Tanda tangan saksi


Maryam Safitri

Saksi utama

Allah Subhanahu wa ta’ala

“Ok deh,beres nih. ntar Maryam harus ttd di proposal ini”, seru Nabila girang.
Keesokan harinya, Nabila pun meminta Maryam untuk jadi saksi pengajuan proposal mimpi ini. Semoga proposal ini diterima Allah SWT. Amien. Keep hamasah Nabila !!! Allah bersamamu! n_n