Kamis, 21 April 2011

MATA AIR MATA

Malam yang sunyi
Alam hening tiada berbunyi
Seperti tidur lelap dalam gelap
Tinggalkan dunia yang gemerlap

Dunia semakin renta
Begitu lelah menanggung derita
Akibat ulah manusia
Yang hidup hanya berfoya-foya

Sejarah ukirkan jutaan cerita
bahkan seringkali sembunyikan fakta
Banyak pula yang hanya jadi pengikut
Ribut hidupnya diselimuti kabut takut

Dunia hanya bisa diam
Menatap wajah-wajah yang kian suram
Tertawa, namun jiwanya meronta
Gembira, meski hatinya buta

Manusia tengah terlempar
Dalam jurang kesedihan yang menyiksa
Ia telah kalah dan terkapar
Meratapi kemenangan putus asa

Diri memang penuh lumpur dosa
Tapi tak seharusnya berpasrah
Pintu ampunanNya luas terbuka
Apakah kita harus menyerah?

Mata air mata biarkan terus menggenang
meski habis terkuras, biarlah
Turut alirkan segala bimbang
Agar tak lagi mengenal gundah

Meski kering mata air matamu
Tiada pasti salah kan terhapus
Teruslah terbangkan doa-doamu
Dengan sayap harapan yang tulus

Tersungkurlah dalam sujud
bersama mata air mata yang syahdu
Meski jiwa tiada berwujud
Namun kasihNya kian berpadu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar