Atom-atom kedengkian,kesombongan,dan ketamakan
membentuk partikel-partikel kemunafikan
Molekul amarah hanyalah zat pembawa nestapa
Gelisah dan resah bersenyawa larut dlm kedhaifan
Massa keputusasaan kian bertambah
hingga hati tak mampu lagi menampung
volume kesedihan yg membuncah
Tenggelamkan jiwa dlm ketakberdayaan
Kebencian menjadi magnet segala kebiadaban
Kehinaanlah kutub semua kedurhakaan
Gravitasi keegoisan menarik keramaian
ke dlm ruang hampa yg kosong,hilang..
Gesekan perih kesendirian bergerak lirih
menuju dimensi penuh luka
Sunyi yg bereaksi menghasilkan nuklir kesepian
Henpaskan diri pada tanya tak berhingga
Gelombang nelangsa meradiasi duka
Pancarkan kabut ketakutan
Kaburkan lensa nurani hingga pekat
Logika kian tumpul oleh kenaifan
Momentum kerentaan sertai impuls keterpurukan
Kian gemuruh di atmosfer rindu
Bergema penuh iba
Bergaung merintih ratapi kezaliman
Sanubari yg makin gersang
Karena tak lg dsirami cinta kasih
Menerka arah ke mana berlari
Karena gelap tiada pelita
Biarkan terangNYA menembus kekerasan hati
berdispersi menjadi spektrum penuh warna
yg tak biarkan dirimu terjatuh
dlm ruang vektor penyesalan
Kini syukur mengubah pupus menjadi gelora
dengan kecepatan melebihi cahaya
Semangat dibakar peluh dan tangis
berikan percepatan bagi jiwa yg kering tuk tumbuh
Teriring sabar mengkonversi harap
tuk jadi energi menuju kelapangan hati
biarkan kefakiran meresonansi raga yg bernyawa
Tuk bersandar hanya padaNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar