Jumat, 23 Desember 2011

QADHA SHOLAT WANITA HAID DAN NIFAS

Jika seorang wanita yang mengalami haid atau nifas telah suci sebelum matahari tenggelam maka wajib baginya untuk shalat zuhur dan asar pada hari tersebut. Dan barangsiapa yang suci dari keduanya sebelum terbitnya fajar maka wajib baginya untuk shalat magrib dan isya pada malam tersebut. Karena waktu sholat yang kedua adalah waktu sholat yang pertama ketika ada uzur.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam al Fatawa (22/234), jumhur ulama – seperti Imam Syafi’I dan Imam Ahmad- mereka berpendapat bahwa jika telah suci wanita haid di akhir siang maka dia mengerjakan sholat zuhur dan asar semuanya. Jika dia suci di akhir malam maka dia mengerjakan sholat magrib dan isya semuanya. Hak ini sebagaimana dinukil dari Abdurrahman bin Auf Abu Hurairah dan Ibnu Abbas karena di saat uzur, satu waktu mencakup dua sholat. Jika telah suci di akhir siang maka waktu zuhur tetap ada, sehingga dia sholat zuhur sebelum sholat asar. Jika telah suci di akhir malam maka waktu magrib tetap ada dalam keadaan uzur, sehingga dia sholat magrib sebelum sholat isya.
Adapun jika seorang wanita sudah menjumpai waktu sholat kemudian dia haid atau nifas sebelum dia sholat maka pendapat yang rajah bahwasanya tidak wajib bagi dia untuk mengqadha’ sholat tersebut yang dia dapatkan di awal waktu kemudian haid atau nifas sebelum mengerjakan sholat.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam Kitab Majmu’ Fatawa (23/335)tentang permasalahan ini. Yang lebih Nampak dari dalil adalah pendapatnya Abu Hanifah dan Malik bahwasanya wanita tersebut tidak wajib apa-apa. Karena qadha’ itu diwajibkan dengan sebuah perintah baru, dan di sini tidak ada perintah yang mengharuskan qadha’. Juga karena wanita itu melakukan pengakhiran yang memang dibolehkan sehingga ia bukan sedang meremehkan. Adapun orang yang tidur atau lupa meskipun juga bukan sedang meremehkan- maka sholat yang dikerjakan itu bukan qadha/ namun itu adalah waktu sholat pada haknya, (yaitu) ketika dia bangun atau ingat.
Naafiah, A. 2011. Panduan Amal untuk Wanita Haid, Nifas, Istihadhah, dan Menopause. Jakarta: Mutiara Media




CARA MENGQADHA SHALAT BAGI WANITA YANG HAID DAN NIFAS

1. Perempuan yang haid, nifas atau gila di dalam waktu sholat, sedangkan dia belum mengerjakan sholat waktu itu, maka dia harus mengingat-ingatnya sholat yangditinggalkannya itu. Kemudian setelah darah haidnya berhenti ia wajib mengqadha sholat yang ditinggalkannya itu. Contohnya: wanita yang haid pada waktu isya, subuh atau asar, maka dia wajib mengqadha sholat waktu itu.
Penjelassan di atas ini adalah sholat-sholat yang tidak dapat dijama’ dengan sholat sesudahnya. Menurut sebagian ulama berpendapat: “Apabila sholat yang ditinggalkannya itu merupakan sholat yang dapat dijama’ dengan sholat yang sesudahnya, maka dia wajib mengqadha sholat yang ditinggalkan itu dan sholat sesudahnya yang dapat dijama’.” Contohnya: seorang wanita kedatangan haid waktu zuhur atau magrib, maka dia wajib mengqadha sholat zuhur dengan asar atau magrib dengan isya.
Rinciannya sebagai berikut:
Haid datang waktu zuhur  Qadha zuhur dan asar
Haid datang waktu asar  Qadha asar
Haid datang waktu magrib  Qadha magrib dan isya
Haid datang waktu isya  Qadha isya
Haid datang waktu subuh  Qadha subuh
2. Perempuan yangtelah berhenti haid atau nifas pada waktu sholat subuh, zuhur atau magrib, maka ia harus melaksanakan sholat waktu itu (ada).
3. Perempuan yangtelah berhenti haid atau nifas pada waktu sholat asar atau isya, maka ia harus melakukan sholat waktu itu, meskipun waktu itu tinggal bacaan takbiratul ihram saja dan harus mengqadha sholat sebelumnya (zuhur/magrib).
Rinciannya sebagai berikut:
Haid berhenti zuhur  sholat zuhur
Haid berhenti asar  qadha zuhur dan laksanakan sholat asar
Haid berhenti magrib  sholat magrib
Haid berhenti isya  qadha sholat magrib dan laksanakan sholat isya
Haid berhenti subuh  sholat subuh
4. Apabila berhentinya haid atau nifas itu masih berada pada waktu sholat tetapi tidak cukup untuk bersuci dan takbiratul ihram maka harus mengqadha sholat tersebut.
Rinciannya sebagai berikut:
Haid berhenti zuhur  qadha sholat zuhur
Haid berhenti asar  qadha zuhur dan asar
Haid berhenti magrib  qadha sholat magrib
Haid berhenti isya  qadha sholat magrib dan isya
Haid berhenti subuh  qadha sholat subuh


Sunarto, A. 1987. Haid dan Masalahnya. Surabaya: Mutiara Ilmu

Selasa, 25 Oktober 2011

JIWA YANG TIDUR

Syair ini ingin bicara padamu
dalam rangkaian kata yang sayapnya tak terlihat
Bukan untuk membuatmu melambungkan angan
tapi menggerakkan nuranimu untuk kembali
mengingat kekhilafan
Membangunkanmu dari tidurmu yang panjang
agar tersungkur dalam pengharapan

Tembok-tembok tinggi mengelilingi raga yang kaku
yang hatinya telah beku
Lidah begitu kelu untuk memohon ampun
Sungguh kau lupa bahwa dirimu hanya debu
di tengah luasnya jagad
Tak sadarkah kau?

Kau lupa pada perjumpaan yang pasti
Terlena pada gemerlap dunia fana
Dan perjumpaan itu sudah semakin dekat masanya
Sudahkah kau siapkan perbekalan?
Maka bangunlah jiwa yang tidur…

PELITA HEBAT

Di antara tembok-tembok kokoh yang bisu
Bersama waktu yang hanya bisa melangkah maju
Tersungkur jiwa di atas sajadah biru
Memungut serpihan hati yang retak dan keruh

Logika berkata, mustahil mengulang waktu
Namun jiwa terus meronta ingin kembali ke masa lalu
Menangis dalam keheningan berselimut pilu
Ratapi catatan suram yang penuhi sejarah hidup

Nurani kelam penuh noktah hitam
Goresan masa silam yang gelap seperti malam

Diri bagai kapal karam yang tenggelam di lautan
Namun terus mencoba berenang mencari tepian ampunan

Air mata tumpah dari mata yang sayu
Menyirami hati yang telah layu

Sadarilah wahai jiwa yang berkarat
Waktumu hanya tinggal sesaat
Jadilah pelita hebat pemberi manfaat
Meski hanya dengan sepotong ayat

TULANG RUSUK MENUNGGUMU

Tahukah engkau seberapa cepat dawai hati ini berdenting
Frekuensinya tak mampu kau ukur bahkan olehku sendiri
Tatapan mata sendumu menjadi medium merambatnya
gelombang asa yang akhirnya diterima lensa nurani

Gelisah ini sudah bersenyawa dengan ketakberdayaan
Gundah menjadi katalisator keputusasaan
Tapi tak mungkin reaksi di sanubari ini terus dibiarkan
Karena hanya akan menjadi polusi yang tinggalkan noda hitam

Untaian kata yang tertata meluncur dari bibir yang
dibasahi tasbih laksana bintang jatuh di malam nan kelam
Tinggalkan jejak tak terhapus di ladang hati menyisakan
lubang yang menganga mengharap kau sudi mengisi

Inginku suatu saat mampu menelaah anatomi pikiranmu,
agar kudapat mencerna segala tanya yang kau hidangkan
Menganalisa mengapa evolusi rasa ini berlangsung begitu cepat
Bermutasi menjadi bunga yang indah namun juga menyiksa

Dan bila harapku sesuai skenario Sang Sutradara kehidupan,
kan kujelaskan bahwa aku si tulang rusuk yang menunggumu
Bersimbiosis bersamamu menghiasi taman hati yang semula sepi
hingga ia berseri dan benderang oleh cahaya cinta yang suci

Kamis, 20 Oktober 2011

FATAMORGANA SENJA

Mentari telah lelah bersinar atau ia
sudah muak dengan among kosong dunia
yang gemerlap oleh lampu nista

Dan di penghujung hari yang pada hakikatnya
bak lembaran yang telah dibalik kembali
Kulihat fatamorgana di seberang sana menungguku berlari
Memanggilku tuk mengejarnya hingga ku tak lagi
merasakan kakiku berpijak di bumi yang renta

Binarnya menyeretku berimajinasi memasuki
lorong-lorong benak yang tak berujung
Dan kutemukan sebuah bilik tak berpenghuni
yang akan kusulap layaknya negeri dongeng
Bersama bayangnya yang berkelebat di langit biru hati

Senandung air mata meninabobokan jiwa
dalam penantian tak kenal lelah
Menyulam asa, merajut harap
agar fatamorgana bukan mimpi belaka
Namun menjadi nyata yang tersentuh

Melodi rindu bergema menggemparkan seisi sanubari
Aromanya menyeruak memenuhi atmosfer nurani
Hingga sesak terus mendesak, menderu dan menggebu
Takut dan harap berpadu jadi satu
Bersenyawa dalam tabung reaksi bernama hati

Fatamorgana senja torehkan bait-bait rasa
di prasasti hati yang tersembunyi
Dan aku harus berjuang agar dia tak menjadi
tiran yang menawan diri dalam angan-angan
Membius jiwa dalam kepayahan tak terperi

Biarlah fatamorgana berlalu bersama senja merah jingga
dan ia tak pernah tahu bahwa malamku berselimut
alunan syahdu pinta yang teramat lirih
Namun kuyakin lagu ini terdengar sampai ke nirwana

Maka kutunggu pagi esok dipenuhi hangatnya
sinar mentari yang tersenyum di cakrawala
Dan kau tak lagi fatamorganaku yang kukejar
Karena kau sudah berdiri tegak di hadapku
dengan uluran tangan yang kan kusambut

Teriring puji bagi Sang Arsitek
yang menjadikanmu tak lagi fana

PROPOSAL MIMPI

Suatu hari, sehabis ngaji Islam di masjid kampus. Nabila ditawari oleh sahabatnya, Maryam, sebuah buku yang bagus. Maryam ini adalah teman satu kampusnya Nabila. Mereka sering ngaji bareng di mesjid dan diskusi berbagai hal mengenai Islam. Pas banget, si Nabila ini kutu buku dan Maryam adalah distributor buku-buku Islami. Jadi, Maryam sering menawarkan buku-buku terbaru pada Nabila.
“Ukh, ada buku baru lho. Karya Ka Akin. Seri kedua Trias Motivatica lanjutan AlQandas AlKamiil. Mau gak?”, Maryam promosi.
“Wah, pengen banget ukh. Berapa harganya?”, tanya Nabila.
“25 ribu. Kalo anti pengen, ntar ana simpan satu deh buat anti”
“Siip, ntar ana sms ya kalo dah ada anggarannya. Insya Allah ana beli kok”
Pas minggu depannya, Nabila pun mengingatkan Maryam untuk bawain buku pesanannya karena dia dah punya cukup uang dan penasaran banget sama isi buku itu. Sehabis ngaji bareng kayak biasa, dilakukanlah transaksi jual beli antara Nabila dan Maryam.
“Ukh, buku kemaren dibawain ga? Ana dah bawa uangnya nih” kata Nabila.
“Ada ukh, kita ke secretariat yuk. Ana nyimpan buukunya di sana”
Mereka pun menuju secretariat LDK di samping masjid.
“Nih bukunya ukh. Judulnya bagus kan ukh? WINNETO LA MIMFITO. Artinya kemenangan mimpi”, jelas Maryam.
“Bahasa Itali ya? Asyik banget kayaknya nih”
“Bukan ukh. Cuma mirip bahasa Itali aja. Coba deh dibaca. Ada bagian yang bagus banget lho”
Maryam lalu membukakan sebuah halaman dan menunjukkannya pada Nabila. Nabila membaca halaman itu. Tertera tulisan “Proposal Mimpi Saya”. Pas dibacanya bagian yang ditunjuk Maryam. Waaaaaah, pantas aja kata Maryam ini bagian paling seru. Hehehe. Nabila lalu meledek Maryam. Mau tau kenapa Nabila ngeledek Maryam? Baca aja bukunya ya. Pasti kamu akan tahu alasannya. ^^
Buku itu pun telah menjadi milik Nabila. Nabila langsung melahap buku itu. Maksudnya membaca isi buku itu. Hehe. Bener-bener menginspirasi. Karena “proposal mimpi” Ka Akin, yang merupakan kakak kelasnya di SMA, Nabila jadi terinspirasi buat bikin proposal mimpi juga.
“Hmmm, gimana ya? Mulai dari mana? Apa kayak makalah atau KTI yang ada pendahuluan, isi, dan penutup? ” batin Nabila.
SejenakNabila berpikir. Tring...! Seperti ada lampu di kepala Nabila. Ada ide nih. nabila pun mengikuti langkah-langkah dari buku itu gimana cara menulis proposal mimpi.
“Ah, yang penting aku berani menuliskan mimpiku. Hasilnya terserah Allah mau nerima apa nggak”, tekad Nabila.
Nabila pun mulai menuliskan proposal mimpi yang akan diajukan kepada Allah SWT.

“Pada kesempatan ini, saya mengajukan prosposal mimpi ini kepada Allah SWT. Besar harapan saya agar proposal ini diterima. Oleh karena itu, saya menulisnya dengan sungguh-sungguh dan mengharap pula bagi kalian yang telah membaca proposal ini untuk turut mendoakan. Apapun yang Allah SWT tetapkan itu adalah yang terbaik untuk hambaNya. Saya yakin sekali akan hal itu. Maka, saya hanya bisa menyempurnakan ikhtiar dan doa diiringi tawakkal kepadaNya. Semoga Ia senantiasa memberikan kelapangan hati dan keikhlasan kepada hambaNya yang selalu mengharap dan bergantung padaNya. Tiada tempat meminta pertolongan selain Dia. Tiada tempat bergantung selain Dia. Maka tunjukkan jalan kebenaran dan ridhoi setiap usaha kami serta terimalah proposal ini Ya Allah...
Tahun 2011:
Saya lulus kuliah dengan nilai yang sangat baik dan membuat orang tua dan keluarga bahagia dan bangga. Saya dapat pekerjaan yang baik sebagai tenaga pengajar di sebuah sekolah yang lingkungannya baik pula. Punya banyak siswa yang menyayangi saya dan saya pun sayang pada mereka. Mendapat banyak pengalaman berharga. Saya juga ikut kursus bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan dan lulus dengan skor yang baik. Insya Allah. Saya ikut tes pegawai dan lulus. Ditempatkan di sekolah yang baik dan dapat siswa yang baru dan banyak. Tempat kerja yang baik dan tetap di sekitar tempat tinggal. Akhirnya orang tua pun bahagia sekali. I love my family. Oya, saya juga bergabung dgn organisasi kepenulisan di daerah saya. Menimba ilmu, mendapat pengalaman dan teman baru yang baik dan banyak. Masih dapat berkontribusi pada organisasi dakwah kampus tercinta meski bukan lagi pengurusnya. Mengabdi pada dunia pendidikan untuk mencapai cita-cita bangsa serta tetap istiqomah menebar nilai-nilai Islam yang syumul. Amien. ^^

Tahun 2012:
Memulai karir sebagai guru tetap dan ikut prajabatan. Mengajar di sekolah favorit di daerah saya dan almamater saya sendiri. Sehingga saya dapat mengabdi tak hanya pada dunia pendidikan tapi memajukan sekolah saya. Di tahun ini pula, mantap membina rumah tangga dengan seorang ikhwan yang sholeh, baik, pintar, berpengetahuan dan berwawasan luas, ilmu agamanya sungguh membuatku kagum, tak sekadar tahu tapi paham dan mengamalkannya, aktif dalam dakwah, memiliki pandangan yang sama dengan saya, berlatar belakang pendidikan yang baik, dari keluarga yang baik dan harmonis serta agamis, orangnya humoris, bijaksana, sopan santun, tutur katanya lemah lembut namun tegas, setia, pengertian, penyayang, hormat pada orang tua, memuliakan wanita, dan banyak kelebihan lainnya terutama dapat menerima saya da keluarga apa adanya. Semoga imam yang disiapkan Allah ini adalah yang terbaik. Aku ingin mencintaiya karena Allah, bukan karena pangkatnya, hartanya, fisiknya atau keturunannya. Semata-mata karna aku yakin dia dapat mengajariku tentang Islam, menegurku jika salah, menasihati jika khilaf, mengingatkan jika lupa, mendukung saat rapuh, menghibur di kala sedih, dan berbagi saat suka maupun duka. Aku juga ingin dinikahinya semata-mata karena Allah, karena agamaku, bukan hal yg bersifat duniawi, itu hanya faktor pendukung saja. Tak lama ta'aruf, kami pun menyempurnakan separo agama kami. Barakallahu... Ya Allah kabulkanlah...

Tahun 2014:
Melanjutkan kuliah S2. Sambil terus mengajar dan menuntut ilmu agama. Punya momongan juga...

Tahun 2018:
Telah selesai kuliah dengan nilai memuaskan. Bersama keluarga dan teman-teman, merintis sebuah perpustakaan atau taman bacaan untuk umum. Taman bacaan ini akan jadi tempat menggali dan berbagi ilmu serta menebar nilai-nilai Islam yang syumul.

Tahun 2022:
Naik haji bersama keluarga. Amien.

Tahun 2025:
Taman bacaan yang saya dirikan semakin berkembang. Akhirnya saya dan teman-teman bersama-sama memperluas jaringan dengan mendirikan yayasan pendidikan juga membuka bimbel.

Demikian proposal mimpi ini saya tuliskan dan saya ajukan padaMu Ya Allah. Semoga Engkau berkenan menerimanya. Berikan hamba kelapangan hati menerima segala ketetapanMu karena itu pasti yang terbaik untuk hamba. Engkau Maha Mengetahui segalanya, sedang hamba tidak tahu apapun. Engkau akan memberi apa yang hamba butuhkan dan Engkau pasti memberi hamba yang terbaik. Terbaik untuk hidup hamba, keluarga hamba, agama hamba, dunia dan akhirat hamba.

Syukran katsir untuk Ustadz Akin yang telah menginspirasi melalui bukunya “WINNETO LA MIMFITO Kemenangan Mimpi” yang membuat saya termotivasi untuk berani menuliskan mimpi saya dan mempublikasikannya. Semoga Allah mengabulkan mimpi Ustadz, demikian pula mimpi saya dan semua mimpi kaum muslimin. Insya Allah. Amien... n_n

Nah, itulah proposal mimpi Nabila. Doakan aja deh semoga terkabul dan diterima Allah SWT.

“Alhamdulillah, selesai juga nih proposal. Diapain ya?”
“Eh, katanya harus ada lembar pengesahan juga. Berarti ada yang jadi saksi nih. Hmmmm, Maryam aja deh saksinya.”
Nabila pun membuat lembar pengesahan proposalnya.

Lembar Pengesahan Proposal Mimpi

Demikian proposal mimpi ini saya buat dengan semestinya dan seyakin-yakinnya dan Allah menyaksikan apa yang saya tulis. Semoga Allah mengabulkan setiap detail yang saya tuliskan. Amin Ya Mujibas Sailiin

Banjarmasin, 21 Oktober 2011
Pemohon,


Nabila Azzahra

Tanda tangan saksi


Maryam Safitri

Saksi utama

Allah Subhanahu wa ta’ala

“Ok deh,beres nih. ntar Maryam harus ttd di proposal ini”, seru Nabila girang.
Keesokan harinya, Nabila pun meminta Maryam untuk jadi saksi pengajuan proposal mimpi ini. Semoga proposal ini diterima Allah SWT. Amien. Keep hamasah Nabila !!! Allah bersamamu! n_n

Jumat, 20 Mei 2011

JALAN BAHAGIA

Ini sebuah kisah tentang seorang teman yang sangat tegar.

Beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah saat saya semester 4. Suatu hari, saya tiba di kampus, tepatnya di aula di mana perkuliahan hari itu akan dilaksanakan. Seperti biasa, kalau kuliah pagi, akan lumayan banyak mahasiswa yang terlambat termasuk juga dosennya. Saya mencari tempat duduk yang nyaman, ga hanya buat saya seorang, tetapi buat teman-teman cs. Nah, saya memilih duduk di belakang Lila dan sohibnya, Rara. Di sana juga ada dua orang lagi sohib mereka. Setelah saya duduk, saya perhatikan mereka sedang bicara serius. Tapi kok ada yang aneh. Ada air mata yang mengiringi pembicaraan mereka. Dasar saya yg penasaran, saya ikut nimbrung.
“Eh, La, kenapa nangis? Ada apa?”
“Aku mau berhenti kuliah”
“Kenapa?”
Lila pun menguraikan kisahnya. Dia udah tak bisa lagi melanjutkan kuliah karena sakit yang dideritanya semakin membuatnya tak berdaya. Sakit? Sakit apa?
Baiklah, akan saya ceritakan lagi mengenai hal ini.
Saya lupa tepatnya kapan. Lila bercerita kepada saya, bahwa dia memiliki suatu penyakit bawaan sejak lahir. Penyakit itu terkait saraf mata yang terhubung ke otak. Saya juga tidak tahu apa nama penyakit ini. Jadi jangan tanya saya apa nama penyakitnya. Karena saraf mata yg mengalami gangguan, maka dokter yg pernah menanganinya berkata bahwa tidak ada pengobatan yg dapat menyembuhkannya, yg ada hanya mengurangi rasa sakit dan mencegah agar tidak bertambah parah. Bola mata yg sebelah kirinya adalah bola mata tanam, bukan lagi yang asli karena telah diganti. Dia juga pernah menjalani operasi katarak sehingga pernah satu tahun harus meninggalkan sekolahnya.
Meski dengan keadaannya yg seperti itu, Lila tak patah semangat untuk terus sekolah kembali. Lila juga termasuk siswa yang pandai. Di kampus pun dia mendapat IP yang terbilang tinggi di prodi kami. Lila juga akhwat yang baik. Dia ikut bergabung juga di KSI tingkat prodi. Karena keadaan sakitnya itu, dia pun mengundurkan diri dari KSI.
Untuk melihat ke papan tulis, Lila udah ga bisa. Sehingga dia cuma melihat catatan temannya yg di samping. Penglihatannya akhir-akhir ini pun semakin kabur. Apalagi jika dipaksakan untuk belajar, Lila pusing dan semakin gelap. Saat mengetahui keadaannya seperti itu, saya sungguh merasa miris. Andai saja saya di posisinya, mungkin saya tak bisa sekuat Lila. Saya jadi semakin bersyukur dgn apa yg telah Allah SWT karuniakan kepada saya. Alhamdulillah...
Kembali ke obrolan bersama Lila cs.
Lila udah ga kuat lagi untuk terus kuliah. Semakin kabur, semakin gelap. Pusing juga. Dia menjelaskan semuanya sambil diiringi air mata. Tentu saja kami sebagai teman turut prihatin dgn keadaannya. Kami nangis bersama. Akhirnya kami cuma bisa menguatkan dia dan mendoakan agar Lila kuat menghadapi cobaan ini. Akhirnya Lila pun memutuskan untuk berhenti kuliah. Katanya, kalau keadaannya telah membaik, dia akan meneruskan kuliah.
Hingga akhir semester dan final, Lila masih tetap ke kampus seperti biasa. Setelah itu kemudian seperti yang sudah direncanakan, Lila cuti kuliah. Sebelumnya dia sudah bercerita kepada dosen PA.
Saat teman-teman ikhwan di KSI tahu keadaan Lila, mereka mengusulkan kepada kami para akhwat untuk menjenguk dan mensupprotnya. Ya, kami memang berencana seperti itu. Saya pun meminta Rara untuk memberi info kalau Lila ada di Banjarmasin. Rara adalah teman dekat Lila dan tinggal satu kos.
Suatu hari, Rara memberi kabar bahwa Lila sedang ada di Banjarmasin dan ada di kos. Saya dan beberapa teman lalu menjenguknya sepulang kuliah. Senang sekali bisa bertemu dengannya lagi. Kami pun bercerita banyak hal. Prihatin. Itu yg kami rasakan saat melihat keadaanya. Namun kami terus berusaha menguatkannya. Lila saja tidak menampakkan kesedihan. Dia masih bisa tertawa dan bercanda. Sungguh hebat. Saya bangga punya teman setegar Lila.
“Maaf ya, aku cuma bisa mendengar suara kalian. Tidak jelas”, tuturnya pada kami saat kami tiba. Pandangan matanya pun tidak kearah lawan bicara. Dia bercerita tentang pengobatan alternative dari seorang dokter yang dikenalkan sahabatnya. Biayanya ga sedikit. Puluhan juta untuk pengobatan dua bulan. Padahal ayahnya hanya seorang guru yg setahu saya baru saja selesai S1, sedang ibunya ibu rumah tangga. Tentu itu bukan biaya yg sedikit. Tapi semua dilakukan untuk kesembuhan Lila. Dokter itu memberikan ramuan dan obat-obatan yang katanya sih bahannya dari China. Kami pun berharap semoga Lila bisa seperti dulu. Sehat dan kembali kuliah lagi. Terlihat sekali optimisme dari Lila. Kami pun mendoakan kesembuhannya.
Lila pun pulang ke kampung halaman. Meski begitu, kami tetap menjaga silaturahim walau cuma lewat sms. Setelah berbulan-bulan tidak bertemu, saya bertanya keadaanya pada Rara. Ternyata pengobatan alternative yg dulu dijalani tidak membuat keadaanya lebih baik. Awalnya sih ada perubahan yg menyebabkan penglihatan jadi lebih jelas. tapi obat yang diberikan dokternya cuma untuk beberapa bulan. Setelah obat itu habis, kembali seperti semula. Yang memprihatinkan, dokter itu tidak bisa dihubungi. Seperti lepas tanggung jawab. Padahal biaya yg dikeluarkan sangat banyak. Akhirnya, Lila dan keluarga tak menghubungi dokter itu lagi. Seperti peribahasa ya. “Sudah jatuh tertimpa tangga pula”. Saya kesal sekali sama dokter itu. Memang, kesembuhan itu hanya Allah yg menentukan. Tapi dokter harusnya tetap memperhatikan perkembangan dari pasien yg ditanganinya. Dokter itu seperti menghilang. Misterius.
Ya Allah, semoga Lila dan keluarganya tabah menghadapi ini semua. Pasti ada rencana indah yang Kau siapkan untuknya. Hanya doa yg bisa diberikan untuk Lila.
Waktu pun terus berjalan. Beberapa bulan yang lalu, karena saya sudah lama tak bertanya kabar dengan Lila, saya kirim sebuah sms. Waktu itu saya baru saja wisuda. Kemudian, saya dapat balasan sms dari Lila. Saya sangat senang mendengar kabar darinya. Dia dalam keadaan baik-baik saja dan sangat berbahagia. Apa gerangan yang membuatnya bahagia?
Hehehehe. Lila minta maaf pada saya karena dia tidak mengundang saya saat acara pernikahannya. Tapi Lila janji akan mengirim undangan resepsi perkawinan, meski cuma lewat sms. Karena tempat tinggal Lila di daerah Barabai, sedangkan saya di Banjarmasin. Walau tak menutup kemungkinan, undangan masih dapat dikirimkan.
Waaaaahhhh....!!! Saya sangat kaget karena tidak diberitahu sebelumnya. Tapi saya sangat senang. Alhamdulillah, teman saya ini telah menemukan imam terbaik pilihan Allah untuknya. Masih terngiang di telinga saya, suatu kali di kelas, Lila berkata “Adak ah seorang lelaki yang mau menerima keadaanku yg seperti ini?”, tapi Lila masih bisa senyum kok. Kami yg mendengarnya hanya memberinya dukungan dan nasihat bahwa semua pasti udah diatur oleh Allah. Pasti itu yg terbaik.
Akhirnya.... Lila pun menemukan pangerannya. Sungguh membahagiakan. Lelaki itu tentulah lelaki sholeh yg terbaik yg telah Allah siapkan untuk Lila. Dia pasti mampu membimbing Lila dan membahagiakan Lila. Lila pantas mendapatkan lelaki sholeh ini. Alhamdulillah... Jalan bahagia telah Allah sediakan untuk setiap hambaNya. Inilah jalan bahagia untuk Lila.

Semoga kisah ini bermanfaat ya...

Teriring doa untuk temanku...
Barakallahu laka wa barakallahu alaika wa jama’a bainakuma fil khair.
Semoga Allah karuniakan barakah kepadamu dan semoga Ia limpahkan barakah atasmu dan semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan.

RATAPAN DUNIA PENDIDIKAN

Pendidikan, suatu hal yg sangat penting dalam kehidupan ini. Apalagi di zaman serba canggih dan dunia yg seakan tanpa batas ini. Pemerintah pun mewajibkan setiap warga negara untuk bersekolah selama 9 tahun, yaitu di tingkat SD (6 tahun) dan SMP (3 tahun). Meskipun pendidikan itu tdk harus didapatkan di bangku sekolah formal menurut saya. Tapi ini merupakan salah satu jalan agar setiap anak bangsa mendapat ilmu pengetahuan. Sayangnya, masih banyak anak yang tak bisa bersekolah. Mereka terpaksa harus bekerja demi kehidupan yg serba kekurangan. Namun, yg lebih memprihatinkan adalah saat seorang anak yg mampu untuk bersekolah tetapi malas sekolah. Sengaja bolos sekolah untuk pergi ke tempat yg tak semestinya hanya untuk mencari kesenangan sesaat. Atau datang ke sekolah hanya karena paksaaan orang tua dan bermalas-malasan di kelas. Apakah mereka tdk pernah berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yg sangat beruntung karena orang tuanya masih mampu untuk menyekolahkan mereka? tetapi kesempatan emas utk mendapat ilmu malah disia-siakan, Menyedihkan bukan?
Memang kita tak dapat menyalahkan siswa yg malas ini sepenuhnya, karena bisa jadi mereka merasa terbebani dengan pendidikan formal di sekolah. Atau mereka punya masalah dalam lingkungan keluarganya, sehingga mereka mencari pelarian dari masalah tersebut. Tak jarang siswa yg malas, siswa yg nakal, yg sering membuat onar, adalah siswa yg bermasalah dalam lingkungan keluarganya. Misalnya, dari keluarga broken home, orang tua yg otoriter, orang tua yg sibuk dgn pekerjaan, sehingga siswa yg merupakan seorang anak manusia yg punya perasaan merasa kesepian dan terabaikan. Ups, maaf. Sebenarnya saya bukan seorang psikolog yg kompeten untuk membicarakan masalah ini. Saya hanya berkomentar atas apa yg saya lihat pada siswa saya.
Baiklah, kembali kita bicarakan tentang dunia pendidikan di negeri ini. Dunia yg sangat luas...yg entah masih adakah orang yg peduli dgn nasibnya.
Pendidikan memang identik dengan sekolah. Mari kita tilik bagaimana proses pendidikan di sekolah saat ini. Proses yg ada di sekolah sangat menekankan pada pencapaian nilai yg tinggi. Berorientasi pada nilai akhir. Padahal, nilai yg tinggi itu belum tentu dapat menjadi jaminan bahwa seseorang menguasai ilmu yg telah ia dapatkan. Karena bisa saja nilai yg tinggi itu didapat melalui tindakan curang. Sudah menjadi rahasia umum yg bagi saya bukan lagi rahasia, bahwa dalam setiap ujian bahkan Ujian Nasional selalu saja ada kecurangan yg dilakukan siswa. Yang sangat menyedihkan adalah jika guru yg semestinya menjadi teladan malah ikut terlibat dalam tindakan kecurangan ini. Menyontek...seakan sudah jadi tradisi di dunia pendidikan. Hal yang dulu sungguh memalukan, sekarang malah terbalik, malu kalau tdk ikut menyontek. Aduuuuuh, beginikah siswa zaman sekarang? Tapi masih banyak siswa yg jujur dan berusaha atas kemampuannya sendiri, tapi tentu saja jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan siswa CURANG. Sayangnya, siswa yang jujur ini seringkali mendapat nilai yg tidak memuaskan, bahkan ada yg tidak lulus ujian. Sedangkan siswa curang lulus dgn nilai di luar dugaan. Adilkah???
Banyak cerita mengenai pelaksanaan ujian nasional. Akan saya uraikan beberapa di antaranya, meskipun saya yakin bahwa Anda juga tentu mengetahuinya. Ini rahasia umum. Bukan rahasia lagi kan?
Sebelum dan saat pelaksanaan ujian nasional, banyak sms tersebar yg berisi kunci jawaban dari soal yg diujikan. Entah siapa sumbernya. Seringkali jawabannya itu tepat, meski tak menutup kemungkinan ada jawaban yg salah atau sengaja disalahkan. Hal ini telah terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu dan masih saja terjadi sampai ujian nasional kali ini. Sebagian besar siswa akhirnya menyandarkan diri pada “kemurahan hati” si penyebar sms yg masih misterius itu. Yang parahnya nih, penyebaran sms ini terkadang juga melibatkan oknum guru dgn alasan kasihan pada siswa. Seorang guru menuturkan bahwa beliau pada ujian nasional tahun ini mengirim sms kunci jawaban pada siswanya dan minta disebarkan pada siswa lain. Apa motifnya? Ternyata beliau yg belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, merasa harus melakukannya karena guru-guru lain yg jadi pengawas ujian juga melakukan hal itu. Maka beliau pun mengirim sms demi “menyelamatkan” siswanya. Sebenarnya, apa yg dilakukan oknum guru ini akan jadi boomerang bagi dirinya, atau bahkan bagi semua guru.

Seorang mahasiswa PPL (praktek pengalaman lapangan) yg sedang praktek mengajar di suatu SMA, mendapat tugas untuk mengajar di kelas XII. Dia mengajarkan matematika. Sungguh pengalaman yg tidak menyenangkan tuturnya. Saat dia menjelaskan matematika, banyak siswa tidak memperhatikan. Dia pun memberi teguran dan mengingatkan pentingnya belajar matematika karena mata pelajaran ini merupakan salah satu mata pelajaran yg diujikan di ujian nasional. Apa jawaban siswa tersebut saat ditegur? Jawabnya, “Ga penting, nanti ada saja sms”. Maksudnya, ada sms kunci jawaban, sehingga tak perlu belajar, cukup menunggu sms jawaban itu dan mereka pun lulus. Apa tidak mengecewakan? Susah payah guru mengajarkan selama bertahun-tahun, ternyata di akhir, siswa lebih percaya pada sms daripada kemampuannya. Sungguh memprihatikan....Ini adalah boomerang dari adanya penyebaran sms itu. Siswa jadi tidak lagi termotivasi untuk belajar. Mereka lebih memilih bersantai-santai dan nunggu “durian runtuh” alias sms jawaban. Pemikiran siswa seperti ini membuat siswa jadi malas belajar dan tentu akan merugikan pendidikan.
Boomerang lainnya adalah sikap siswa kapada guru. Sungguh jauh berbeda dengan bertahun-tahun yang lalu. Meskipun masih ada siswa yg hormat dan santun pada guru, tetapi siswa yg tidak sopan jauh lebih banyak. Dulu, malu sekali jika ditegur oleh guru. Tapi sekarang, siswa merasa teguran itu seperti prestasi. Aneh bukan? Dulu, jika diberi tugas, dikerjakan dgn sungguh-sungguh. Sekarang, tinggal mengcopy-paste punya teman. Dulu dan sekarang jauh berbeda. Hal ini juga disebabkan perkembangan teknologi yg sungguh sangan cepat. Di zaman globalisasi ini, apa sih yg tidak diketahui? Semua bisa diketahui dgn mudah. Antar daerah, antar negara, antar benua, sampai ke antariksa. Rupanya, perkembangan teknologi ini juga punya dampak negative bagi siswa. Contohnya, saat belajar di kelas, ada siswa yg mendengarkan music dengan menyembunyikan headsetnya di balik kerudung. Di rumah, kurangnya control orang tua juga mengakibatkan siswa lebih betah bermain game daripada belajar. Main PS, browsing, facebookan, YM, dll. Waktu untuk belajar pun berkurang. Tak hanya dari sisi prestasi siswa yg kurang baik, moral mereka pun dapat tercemar karena tak semua anak memiliki kemampuan yg baik dalam menyaring informasi yg mereka dapatkan. Ini bukan salah dari teknologi, tapi kontrol dari semua pihak yg kurang terhadap anak dalam memanfaat teknologi itu. Coba anda perhatikan tayangan di televisi. Sinetronnya sebagian besar bertema cinta dan remaja, perebutan harta dan kekuasaan, saling fitnah, bermusuhan. Yang miris adalah sikap siswa kepada guru yg tidak hormat. Guru malah dijadikan bahan olok-olok atau digambarkan sangat menyeramkam alias killer. Siswa yang berpakaian sangat minim dan tak pantas dengan dandanan berlebihan. Akibat tayangan seperti ini, tak sedikit anak atau remaja yang meniru. Inikah yg diharapkan? tentu tidak.

Kembali ke ujian nasional. Sungguh di luar dugaan. Hasil yg mencengangkan. Aneh bin ajaib. Pada saat pengumuman hasil ujian, peringkat tertinggi di sekolah seringkali bukanlah siswa yg sehari-hari dinilai pandai dan cerdas oleh guru, tetapi siswa yg biasa-biasa saja atau bahkan di bawah rata-rata. Perangainya pun tidak mencerminkan sama sekali bahwa dia siswa yang rajin. Ini adalah pengalaman ibu saya sendiri yang jadi guru. Tak hanya ibu saya yg kecewa dgn hasil ujian nasional itu, tapi guru yg lain. Tentunya, siswa yg biasanya menjadi juara kelas atau berprestasi di sekolah berharap merekalah yg menjadi terbaik saat kelulusan. Tetapi rupanya siswa lain yg lebih “BERUNTUNG”. Nah, ini bukan sekadar cerita rekaan lo. NYATA !!!
Teman saya bercerita. Saat dia mengetahui hasil kelulusan dan ternyata yg menjadi juara peraih nilai tertinggi di sekolahnya adalah siswa lain dgn nilai yg “mengagumkan”, dia juga merasa kecewa. Tapi itu hanya sementara, karena dia jauh lebih bangga dgn nilai yg dicapainya dengan jerih payah dan kerja kerasnya sendiri. Bukan dgn menggantungkan nasib pd bantuan oknum-oknum tak dikenal. Gurunya pun berkomentar padanya bahwa beliau lebih bangga pada teman saya itu daripada “sang JUARA” yang nilainya itu entah bagaimana cara meraihnya. Wallahua’lam.
Pernah pula kejadian di sekolah saya sendiri. Seorang teman yg tidak sekelas dengan saya meraih nilai ujian nasional pada mata pelajaran matematika 10. Padahal sehari-harinya, dia selalu mengikuti remedial. Guru saya pun bukannya senang dgn nilai yg diraihnya itu, malah beliau sangat kecewa sekali. Sampai suatu ketika, guru matematika saya itu pun mengungkapkan perasaan beliau pada teman saya itu. “Dapat ilham dari mana bisa dapat nilai 10?” tanya guru saya. Teman saya cuma senyum dan bilang “dari Allah”. Sepengetahuan saya demikian. Ini diceritakan teman yg lain yg menyaksikan kejadian itu. Ah, guru saya bukannya su’udzon padanya, tetapi suatu hal yg benar-benar tidak disangka. Heran.
Ada lagi nih yang tidak kalah heboh. Tidak hanya oknum guru yg terlibat dalam kecurangan ini, tetapi ada juga kepala sekolah yang melegalkan kecurangan itu terjadi. Pengakuan seorang wakil kapala sekolah, sebut saja Bapak K. Bapak K ini diperlihatkan oleh kepala sekolah yg menjadi atasan beliau di sekolah, kunci jawaban soal ujian nasional yang siap disebarkan kepada siswa lewat sms. Astaghfirullah. Kepala sekolahnya sendiri ikut-ikutan. Bagaimana mungkin bisa terjadi perbaikan dalam pendidikan?

Fakta lainnya. Seorang guru mengaku kepada saya. Sebut saja Ibu R. Ibu R bercerita bahwa di sekolah beliau dulu sebelum beliau pindah ke sekolah tempat bertugas sekarang, beliau bersama guru-guru lainnya membantu siswa dengan membentuk tim sukses UN. Tugas tim sukses ini adalah memperbaiki jawaban siswa dengan menghapus jawaban siswa yang salah kemudiaa mengganti jawaban tersebut dengan jawaban yang benar. Sehingga nilai siswa dapat menjapai passing grade supaya lulus. Walaupun lulus dengan nilai pas-pasan, yang penting lulus. Lalu, saya bertanya, “Apakah semua guru mau jika disuruh menjadi tim sukses?”
“Tentu saja, terutama guru mata pelajaran yang di UN. Kan gurunya gak mau dianggap gak becus ngajar. Kalo banyak siswa yang gak lulus, gurunya yang disalahkan. Kasihan juga sama siswa. jadi, ditolong supaya lulus. Tapi siswa gak tau ada tim sukses ini. Jadi, mereka bener-bener belajar dgn sungguh-sungguh. Gak tau akan dibantu. Nah, jadinya siswa masih menaruh hormat sama guru. Masih mau belajar dan memperhatikan. beda dgn sekarang. Mereka tau kalo nanti akan ditolong, dapat bocoran. makanya siswa gak sopan lagi sma guru”, begitulah jawaban dari Ibu R.
Ya ampuuuun...., walau bagaimanapun bentuknya, tetap tak bisa dibenarkan. Yang bathil tetap bathil. yang haq tetap haq.

Kisah lainnya. Tak hanya oknum sekolah, oknum lain yang masih misterius juga banyak berperan dalam kecurangan ini. Bukan hanya dalam bentuk penyebaran sms, tetapi kebocoran soal ujian. Sudah sering saya dengar bahwa ada pihak yang mencari keuntungan dengan menjual soal ujian. Entah itu soal ujian yang benar atau soal ujian palsu. Tetapi buktinya, masih banyak siswa yang percaya dan membeli soal dari oknum itu dengan harga yang tidak bisa dikatakan sedikit.
Seorang siswa SMP bercerita bahwa temannya mengajak dia untuk patungan membeli soal ujian yang seingat saya seharga 18 juta rupiah. Tapi siswa ini tak mau. Dia lebih memilih belajar dan berusaha sendiri dgn mengharap pertolongan Allah. Ada pula siswa SMA yang mengatakan bahwa di sekolahnya, siswa mengumpulkkan sejumlah uang sebesar 300-400 ribu. Untuk apa? Untuk membeli soal ujian. Setelah didapatkan, soal itu dijawab bersama. Cerita teman saya yang menjadi guru privat seorang siswa SMA swasta. Dia diajak oleh siswanya untuk menjawab soal ujian yang telah didapatkan oleh temannya. Tapi, teman saya ini tahu bahwa itu adalah kecurangan yang hanya merupakan pembodohan. Maka, dia pun tidak bersedia dengan membuat alasan ada acara yang harus dihadiri. Entah dari mana soal itu didapatkan, yang jelas kebocoran soal ini bukan hal yang asing. Berita di televisi yang pernah saya tonton menayangkan seorang penjual soal ujian yang tertangkap. Ada pula berita mengenai oknum guru dan siswa yang ditangkap polisi karena pembocoran soal. Begitu pula dengan pengawas ujian, saya lihat di tayangan televisi ada pengawas yang memberikan kunci jawaban soal dengan menuliskannya di selembar kertas.
Berbicara tentang pengawas ujian, sungguh ini suatu tanggung jawab yang sangat berat bagi seorang pengawas. Seorang pengawas dihadapkan pada sebuah dilema. Seperti buah simalakama. Jika pengawas bersikap tegas dan disiplin, ketat dalam penjagaan dan jujur, maka pihak sekolah tak jarang malah menyalahkan si pengawas. Sebaliknya, jika pengwas bersikap longgar, bukankah itu tindakan yang sama saja dengan melegalkan tindakan curang yang ada di depan mata. Maka, tak ada pilihan lain yang dianggap paling baik oleh sebagian besar pengawas, kecuali menutup mata dgn fenomena itu. Meski hati nurani tidak membenarkannya. Kisah seorang guru yang bertugas menjadi pengawas ujian. Beliau mengambil handphone seorang siswa yang ditemukan saat ujian. Meski ayah dari siswa tersebut adalah seorang pejabat, guru itu tetap bertindak tegas tanpa memandang siapa ayah siswa tersebut. Handphone itu diambil dan dilaporkan ke pihak sekolah. Apa yang diterima oleh guru itu? Beliau malah dimarahi kepala sekolah karena telah mempersulit siswa sekolah itu. Aneh kan? Bertindak jujur malah disalahkan. Masih banyak kisah lain tentang sulitnya jadi pengawas. Sungguh dilema.
Sekarang mari kita pikirkan. Apa sebenarnya tujuan pendidikan itu? Bukankah untuk membentuk manusia seutuhnya? Yang cerdas dan berakhlak mulia? Nah, sudah kah itu tercapai? Jawablah dgn jujur. Bercermin pada pelaksanaan ujian nasional, memang nilai yg diraih sangat tinggi. Dapat kita katakan tingkat kelulusan sangat memuaskan. Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan persentase kelulusan. Tapi, tidakkah kita sadari bahwa dari tahun ke tahun pula, pendidikan meluluskan manusia-manusia berjiwa koruptor. Dari tahun ke tahun bukanlah terjadi peningkatan prestasi, tetapi kemerosotan moral. Dari tahun ke tahun, bukan siswa yang berilmu pengetahuan yang bertambah, tetapi siswa yang tidak peduli dengan pentingnya ilmu. Dari tahun ke tahun, kejujuran semakin terkikis dari hati generasi bangsa. Budaya menyontek terus dilestarikan oleh keadaan. Teladan yang semestinya digugu dan ditiru kini entah ada di mana keberadaannya. Inikah pendidikan yang kita inginkan? Bukan. Bukan yang seperti ini.
Sungguh..., ingin menangis rasanya membayangkan bangsa ini nantinya akan dipimpin oleh mereka yg lulus sekolah dgn ketidakjujuran. Sekolah hanya untuk meraih ijazah, bukan untuk mendapat ilmu pengetahuan. Sekadar mencari gelar dan akhirnya bisa kerja. Sungguh..., ingin marah rasanya pada keadaan yg menyebabkan mereka yg meraih prestasi dgn cara tidak benar diagung-agungkan, sementara mereka yg bertahan pada prinsip kejujuran malah terabaikan, tak jarang mereka malah ditertawakan karena prinsipnya atau dijatuhkan karena mereka tdk mampu berprestasi sebaik yg dicapai oleh siswa yg menghalalkan segala cara. Sungguh..., jika pendidikan itu sosok yg bernyawa, tentu sekarang dia sedang meratapi nasibnya. Apakah ke depan akan lebih baik? Semoga. Tapi itu takkan tercapai jika hanya segelintir orang yg mengusahakan perubahan dan perbaikan di dunia pendidikan. Mari kita melangkah bersama dan bersatu dalam memperbaiki dan memajukan pendidikan di negeri ini. Keterlibatan semua pihak sangat diharapkan dan dibutuhkan. Sekecil apapun kontribusi kita, itu sangat berarti. Tunggu apa lagi?
Wallahu’alam


Mendengarkah kau...
wahai insan berakal
Sebuah ratapan
dariku yang tak bernyawa
Masa depan gemilang
Apakah hanya angan-angan?
Asa akan kesuksesan bangsa
Dapatkah jadi nyata?
Penghargaanku pada setiap peluh
mereka yang berjuang
demi ilmu yang dirindui
Kebangganku pada setiap tangis
mereka yang berharap
anak didik jadi tumpuan
Jangan biarkan ku hina
dalam kebobrokan
bertopeng pencapaian indah
namun semu dan tak bermakna
Bukan itu inginku
Kerja kerasmu ku nantikan
Buktikanlah...
Ku tunggu perubahan
pada diriku

MENJADI GURU ITU...

Menjadi guru itu adalah panggilan hati. Itu menurut saya. Tapi ada pula mungkin yang menjadi guru hanya karena pekerjaan itulah yg ada peluangnya meski tidak sesuai dgn latar belakang pendidikannya. Bahkan ada pula yang termotivasi oleh masa lalu yang tidak menyenangkan sehingga membuatnya memutuskan untuk menjadi guru.
Ini adalah cerita dari seorang guru saya di sekolah dulu. Beliau mengajarkan mata pelajaran yg bias dikatakan sulit dan membuat siswa pusing. Siswa yg suka mata pelajaran ini sangat langka. Mata pelajaran itu adalah kimia. Beliau bercerita bahwa sebenarnya beliau tidak suka sekali dgn kimia. Bahkan waktu sekolah dulu, nilai kimia beliau tidak bias dikatakan baik. Tapi, karena tidak pernah mendapat nilai baik itulah beliau bertekad untuk jadi guru kimia. Supaya beliau benar-benar paham dengan materi pelajaran kimia itu. Malu dong kalo gurunya saja tdk menguasai mata pelajaran yg diajarkan. Bagaimana bias siswanya dapat memahami materi kalo gurunya tidak paham apa yg akan diajarkan? Nah, karena itulah guru saya itu memutuskan untuk jadi guru kimia. Beliau pun setelah lulus SMA masuk ke pendidikan kimia dan berhasil jadi guru kimia yg baik dan pintar menurut saya. Alhamdulillah, meski saat sekolah beliau merasa sulit mempelajari kimia, kini beliau mampu menjadi salah seorang guru kimia yg professional.
Cerita lainnya adalah seorang guru fisika. Beliau itu sebenarnya tidak punya keinginan sama sekali untuk menjadi guru. Karena cita-cita beliau itu adalah menjadi dokter. Sayangnya, saat ikut tes masuk fakultas kedokteran, beliau gagal. Orang tua beliaulah yg mendaftarkan beliau ke pendidikan fisika. Meskipun beliau tidak mau, tapi menurut orang tuanya itu lebih baik daripada tidak kuliah. akhirnya beliau pun lulus kuliah dan menjadi guru fisika, salah satu pelajaran yg juga menjadi momok dan dianggap sangat sulit oleh sebagian besar siswa. Karena beliau menjalankan profesinya sebagai guru dengan setengah hati, maka tentunya berakibat pula terhadap cara mengajar dan hasil yg dicapai siswa yg diajari. Ternyata memang berat menjalani sesuatu yg benar-benar tidak kita suka.
Lain halnya dgn seorang guru yg benar-benar mencintai pelajaran yg beliau ajarkan. Benar-benar mencintai siswanya. Benar-benar mencintai profesinya. Tentunya guru seperti ini akan menjalankan amanahnya sebagai seorang pendidik dengan baik. Tidak sekadar untuk mencari penghasilan, tetapi memiliki niat yg benar-benar tulus ingin membagi ilmunya dan membuat siswanya menjadi manusia yg cerdas dan memiliki akhlak yg mulia. Adakah guru seperti ini? Saya rasa banyak. Mudah-mudahan kita salah satunya.

Menjadi guru itu sungguh mulia. Wajar jika ada pepatah yg mengatakan bahwa “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa”. Karena memang menjadi guru itu bukanlah hal mudah, tapi semua akan menjadi mudah dan indah jika niatnya lurus dan dilaksanakan dengan senang hati. Dulu saya tidak pernah membayangkan bisa berdiri di depan kelas dan memberi materi serta membimbing siswa untuk belajar. Kini saya merasakan betapa besar tanggung jawab seorang guru. Guru tidak hanya mengajar, menjelaskan materi, memberi tugas, dan menilai pekerjaan siswa. Guru itu pendidik yg harus dapat membimbing siswa untuk menjadi manusia yg berakhlakul karimah. Sayangnya, guru lebih banyak menekankan pada pengajaran dan berorientasi pada nilai akademik yg dicapai siswa. Sehingga sebagian besar berlomba-lomba agar siswanya dapat meraih nilai yg tinggi saat ujian dan mengabaikan moralitas.Mengapa saya katakana demikian? Saya rasa Anda pun tahu bagaimana pelaksanaan Ujian Nasional di setiap jenjang pendidikan, di setiap sekolah, di setiap daerah, setiap tahunnya. Selalu terdapat kecurangan yg sudah menjadi rahasia umum. Baik yg melibatkan pihak sekolah maupun pihak di luar sekolah. Entah bagaimana dapat memberantas kecurangan ini. Miris. Sedih. Sungguh suatu yg memprihatinkan. Nilai yg tinggi kini tdk lagi dapat menjadi jaminan bahwa siswa itu benar-benar pintar dan menguasai pelajaran. Yang lebih memprihatinkan adalah adanya oknum guru yg terlibat dalam kecurangan itu untuk membantu siswanya agar lulus. Begitukah guru yg baik itu? Tentu saja bukan.

Menjadi guru itu menyenangkan. Mengapa saya katakan demikian? Banyak hal yg dapat saya ungkapkan mengenai alasan saya menyebut guru sebagai pekerjaan yg menyenangkan. Terkadang siswa dgn berbagai tingkahnya membuat saya ingin tertawa. Terkadang tingkah mereka bikin gemes, kadang pula bikin kesel. Yang jelas, jadi guru itu harus ekstra sabar. Kadang siswa ada yg curhat macam-macam. Ya, harus didengarkan dan diberikan nasihat. Pokoknya menyenangkan deh....!

Menjadi guru itu berarti jadi teladan. Kata pepatah: “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Ya, guru itu digugu dan ditiru. Guru harus dapat jadi teladan yg baik tak hanya bagi siswa tapi juga masyarakat luas. Bagaimana bisa guru mencerdaskan anak bangsa jika dia sendiri tdk cerdas? Bagaimana bisa guru dapat mencetak generasi bangsa yg berakhlak mulia jika guru tidak mampu menjadi teladan yg baik?
Contoh kecil saja. Seorang guru melarang siswa utk merokok, tetapi dia sendiri merokok. Apa tdk salah? Contoh lain. Seorang guru meminta siswa untuk disiplin dan datang tepat waktu ke sekolah, tapi dia sendiri datang terlambat. Apakah ini bisa jadi contoh yg baik buat siswa?
Semoga para guru dapat menjadi teladan buat bangsa dan mendidik generasi bangsa menjadi orang-orang yg berkualitas yg tidak hanya cerdas secara akademis tapi juga berakhlak mulia.

Selasa, 03 Mei 2011

STAD DAN SNOWBALL THROWING

Salam.
Pada kesempatan ini saya hanya ingin membagi pengalaman saya saat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball Throwing.
STAD (Student Teams Achievement Division) dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin, USA. STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pembelajaran kooperatif (Slavin, 2009).
Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif dengan pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Ciri-ciri pembelajaran tipe STAD yaitu kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil. Tiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota yang heterogen dan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif dan prosedur kuis. (Suyatno, 2009).
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diadaptasi dari Slavin (2009) adalah sebagai berikut.
(1) Presentasi Kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Presentasi ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Perbedaan presentasi kelas dengan pengajaran biasa adalah presentasi tersebut harus benar-benar berfokus pada unit STAD. Para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor kelompok mereka.
(2) Kelompok
Kelompok terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama kelompok ini adalah memastikan bahwa semua anggota kelompok benar-benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Kelompok berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya setelah guru menyampaikan materinya. Pembelajaran itu sering kali melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota kelompok ada yang membuat kesalahan.
(3) Pemberian Kuis
Para siswa akan mengerjakan kuis individual setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik kelompok. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis sehingga setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.
(4) Skor Perkembangan Individual
Gagasan dibalik skor perkembangan individual adalah untuk memberikan kepada setiap siswa tujuan kinerja yang dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada kelompoknya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Dengan demikian, kesuksesan kelompok sangat bergantung pada keberhasilan anggotanya.
(5) Penghargaan Kelompok
Langkah selanjutnya setelah kegiatan perhitungan skor perkembangan individu selesai adalah pemberian penghargaan kepada kelompok. Kelompok akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Tiga macam tingkatan penghargaan diberikan berdasarkan pada rata-rata skor kelompok yaitu kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super.

Menurut Ibrahim dkk. (2001), untuk menentukan skor perkembangan setiap siswa dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah 1 : Menetapkan skor dasar. Setiap siswa diberikan skor berdasarkan kuis-kuis yang lalu.
Langkah 2 : Menghitung skor kuis terkini. Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini.
Langkah 3 : Menghitung skor perkembangan. Siswa mendapatkan poin perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini.
Skor perkembangan siswa
1.Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar : 0 poin
2.10 poin-1 poin di bawah skor dasar : 10 poin
3.Skor dasar-10 poin di atas skor dasar : 20 poin
4.Lebih dari 10 poin di atas skor dasar : 30 poin
5.Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar) : 30 poin
(Ibrahim dkk., 2001)
Menurut Ibrahim dkk. (2001), menentukan skor tiap kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah 1 : Menentukan skor kelompok. Skor kelompok dihitung dengan menambahkan skor perkembangan tiap-tiap individu anggota kelompok dan membaginya dengan jumlah anggota kelompok tersebut.
Langkah 2 : Penghargaan kepada kelompok. Tiap-tiap kelompok memperoleh suatu penghargaan berdasarkan sistem poin berikut ini.
Tabel Kategori penghargaan kelompok
No. Skor Kelompok Penghargaan Kelompok
1 15 < N < 20 Kelompok Baik
2 20 < N < 25 Kelompok Hebat
3 N < 25 Kelompok Super
(Lambas dkk., 2004)

Snowball Throwing
Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab (Bayor, 2010).
Menurut Bayor (2010), Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannya pembelajaran.
Snowball Throwing sebagai salah satu dari model pembelajaran aktif (active learning) pada hakikatnya mengarahkan atensi siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Namun sebagaimana model pembelajaran lainnya, dalam penerapannya pun ada faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain kondisi siswa, waktu yang tersedia, materi yang diajarkan dan tujuan pembelajaran (Bayor, 2010).
Langkah–langkah penerapan Snowball Throwing menurut Suprijono (2010) yaitu sebagai berikut ini.
(1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
(2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
(3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
(4) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
(5) Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ±15 menit.
(6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian.
(7) Evaluasi.
(8) Penutup.

Model pembalajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball Throwing saya gabungkan dengan sintaks pembelajaran sebagai berikut:
1. Siswa menyimak penyampaian informasi mengenai materi yang akan dipelajari dari guru.
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang kemampuan akademiknya terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3. Setiap kelompok mendapatkan LKS untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama-sama dan saling membantu antar anggota dalam kelompok.
4. Masing-masing ketua kelompok dipanggil guru untuk diberikan penjelasan tentang materi dan tugas di LKS.
5. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
6. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dan mengumpulkan hasilnya. Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan.
7. Setiap kelompok diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
8. Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar ke kelompok yang lain selama ± 5 menit.
9. Setelah setiap kelompok mendapat satu bola/satu pertanyaan, siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara berkelompok.
10. Setiap kelompok mempresentasikan jawabannya di depan kelas.
11. Setiap siswa mengerjakan kuis secara individual.
12. Pemberian penghargaan berdasarkan rata-rata skor perkembangan tiap kelompok.(dpt diberikan di pertemuan berikutnya karena menghitung skor perkembangan siswa cukup menyita waktu terutama jika jumlah siswa yg besar dalam suatu kelas)
Arends dan kawan-kawannya berpendapat bahwa tidak hanya ada satu cara yang benar untuk melaksanakan model pembelajaran. Guru yang kreatif akan mengadaptasi model tersebut agar sesuai dengan situasi belajar yang dihadapi (Kardi dan Nur, 2001). Oleh karena itu, modifikasi terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball Throwing dapat dilakukan agar sesuai dengan situasi belajar yang dihadapi di kelas sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Berikut ini beberapa kekurangan dari STAD:
1. Memerlukan waktu yg cukup lama dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran karena siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan memerlukan lembar kerja serta terdapat kuis individu di akhir pembelajaran.( Kuis individu tdk harus dilaksanakan setelah penerapan STAD dalam satu pertemuan tapi dpt dilakukan setelah beberapa kali pertemuan)
2. Memerlukan waktu yg tdk sedikit dalam pelaksanaannya terutama saat siswa mengerjakan tugas kelompok atau LKS karena sangat ditentukan oleh kemampuan siswa bekerja sama dan memahami materi yg dipelajari. Walaupun dalam satu kelompok terdapat siswa yg berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah tetapi tidak semua siswa mampu menjalin kerja sama yg baik. Tak jarang siswa yg berkemampuan tinggi tdk mampu memberi penjelasan yg baik dan tdk mampu berkomunikasi secara terbuka dgn temannya yg lain.

Beberapa kekurangan dari Snowball Throwing:
1. Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yg dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yg dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yg sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yg telah diberikan.
2. Ketua kelompok yg tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain utk memahami materi sehingga diperlukan waktu yg tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
3. Tdk ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama. tapi tdk menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberiaan kuis individu dan penghargaan kelompok.

Kekurangan yg dimiliki STAD maupun Snowball Throwing bukan berarti keduanya tdk memiliki kelebihan.
Kelebihan dari STAD menurut saya antara lain:
1. Siswa tdk hanya meningkatkan kemampuan akademisnya tetapi juga kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dgn siswa lain karena belajar secara berkelompok. Siswa dituntut untuk bertanggung jawab secara individu karena akan diberikan kuis individu yg sangat menentukan nilai kelompok dan penghargaan yg akan diraih kelompok. Dengan demikian, siswa harus saling membelajarkan dan saling membantu memahami materi saat belajar di kelompok.
2. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.
3. Memberi kesempatan kepada semua siswa baik yg kemampuannya tinggi, sedang, dan rendah utk terlibat aktif dalam pembelajaran. Jika dibandingkan dgn pembalajaran konvensional yg biasanya lebih didominasi siswa yg berkemampuan tinggi. Semua siswa dapat berperan dalam meraih keberhasilan kelompok karena skor kelompok didasarkan pada rata-rata skor perkembangan setiap anggota kelompok. Dengan demikian, siswa yg kemampuannya rendah pun dapat termotivasi untuk meraih prestasi yg baik.

Kelebihan Snowball Throwing:
1. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.
2. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan utk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.
3. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tdk tahu soal yg dibuat temannya seperti apa.


Daftar Pustaka
Bayor, A. 2010. Snowball Throwing. http://akmaldebayor.blogspot.com/2010/05/snowball-throwing_08.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2010.

Ibrahim, M., F. Rachmadiarti, M. Nur, dan Ismono. 2001. Pembelajaran Kooperatif. University Press, Surabaya.
Kardi, S. dan Nur, M. 2001. Pengantar pada Pengajaran dan Pengelolaan Kelas. University Press, Surabaya.

Lambas, T.Y.E. Siswono, M. Asikin, Sumardi, Ismail, H. Sukarman, F. Shadiq, R. Zulaiha, Jailani, Kusrini, P. Wijayanti, E. Parjitno dan A. Krismato. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Mata Pelajaran Matematika. Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan Pengendalian Program SLTP, Jakarta.
Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan Lita. Nusa Media, Bandung.

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka, Sidoarjo.

Widodo, R. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing. http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/09/model-pembelajaran-18-snowball-throwing. Diakses tanggal 10 Oktober 2010.

Minggu, 24 April 2011

UKHUWAH YANG MENJAGA

Assalamua’laikum wr wb
Ikhwah fillah yang dirahmati Allah SWT. Pd kesempatan ini, ana ingin cerita sesuatu nih. Sepenggal kisah tentang ukhuwah yang menjaga. Sering kali kita mendengar ungkapan KEEP UKHUWAH atau menjaga ukhuwah. Namun, yang ingin ana kisahkan adalah ukhuwah yang menjaga. Gimana tuh??? Ok deh … simak cerita berikut ya…!
Kisah ini adalah fakta, namun untuk menjaga nama baik tokoh yang terlibat, maka namanya sengaja disamarkan. Apabila ada kesamaan karakter atau lokasi kejadian, jangan dipikirkan. Itu hanya kebetulan belaka. Moga kisah berikut ada hikmah yang dapat dipetik. =>

Suatu hari saat Nida ingin istirahat setelah lelah mengerjakan tugas kuliah, Hp-nya berbunyi. Tralala…trilili…tulala…tulilit….Kira-kira begitulah bunyinya. Eh, ternyata ada sms dari Ratna, adik angkatannya yang jg saudara seperjuangannya. Nida baca dengan seksama sms dari Ratna tu. Isinya adalah suatu laporan bahwa Ratna cs melihat hal yang kurang pantas terjadi di kampus. Seorang akhwat berduaan dengan seorang ikhwan di tempat yang agak sepi, yaitu Firman dan Tina. Padahal, keduanya adalah aktivis dakwah. Oleh karena itu, Ratna cs merasa gak nyaman dgn peristiwa itu. Keduanya adalah seniornya. Ingin menegur, namun takut menyinggung. Tdk ditegur, hati tdk tenang. Daripada berprasangka buruk, maka Ratna mengirim sms pd Nida utk meminta saran n bantuan utk meluruskan permasalahan tu. Ratna pikir, Nida dpt melakukan suatu tindakan yang pas utk mengingatkan keduanya karena Nida adalah temen dari si akhwat maupun si ikhwan.

“Astaghfirullah. Hmmm…gimana ya???”, Nida jadi serba salah. Akhirnya, Nida pun memberi saran kepada Ratna utk tdk bersuudzon sebelum ada kejelasan apa yang sedang mereka lakukan saat Ratna cs melihat peristiwa itu. Nida pun mengusahakan mencari cara utk menegur kedua temannya tanpa menyinggung keduanya.
Ratna juga menyatakan tdk ingin suudzon dan dia yakin kedua seniornya itu pasti melakukan hal itu krn suatu alasan. Namun, perlu diluruskan krn yang melihat kejadian itu bukan dirinya seorang. Ratna khawatir jika kejadian serupa terulang dan yang melihatnya adalah adik2 atau temen2 yang lain, tentu akan berdampak negatif bagi organisasi dakwah di mana mereka bergabung. Yup, ini memang harus segera diluruskan.

Nida lalu mengirim sms kepada Tina. Sebelum ke pokok permasalahan, Nida tanya dulu apakah Tina sedang sibuk atau tdk krn ada yang ingin ditanyakan. juga kapan Tina akan datang ke kampus. Jika memungkinkan, Nida ingin meluruskan permasalahan ini secara langsung. Sayangnya, Tina baru beberapa hari lg baru ke kampus. tentunya masalah ini kalo dibiarkan berlama-lama bisa menimbulkan prasangka yang berkelanjutan pd Ratna. Akhirnya Nida menanyakan sj lewat sms karena Tina jg lg ga sibuk. Nida menanyakan apakah benar beberapa hari yang lalu Tina ketemu dg Firman. Ternyata benar. Tanpa ditanya lebih jauh, Tina sepertinya dah bs menangkap apa yang ingin dibicarakan Nida. Tina pun menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Hari itu, Tina ingin minta bantuan pd Firman utk mengerjakan tugas. Tina ingin mengajak teman2 yang lain utk menemaninya agar tdk hanya berdua dgn Firman. Sayangnya, teman2nya sedang ada urusan dan tdk bisa menemani. Tina pun belajar dgn Firman di tempat yang terbuka. Di sana jg ada seorang mahasiswa, sehingga mereka ada bertiga. Namun, mahasiswa itu pergi. Tinggallah Tina dan Firman yang sedang belajar. Setelah itu, Ratna cs lewat dan melihat mereka berdua. Begitulah ceritanya… Tina lalu menanyakan siapa yang melaporkan kejadian itu pd Nida. Nida pun menjelaskan maksud dari laporan itu. Bukan utk mencampuri urusan Tina dan Firman, hanya ingin menghindari fitnah dan suudzon. Alhamdulillah, Tina sama sekali tdk marah. Tina bahkan sangat amat bersyukur sekali karena telah diingatkan dan dinasihati. Peristiwa itu sangat memberi pelajaran kpd Tina utk lebih berhati2 dalam bertindak. Tina menyampaikan terima kasih yang sangat dalam kpd Nida untuk disampaikan pd Ratna. Juga permohonan maaf krn telah melakukan hal yang dapat menimbulkan prasangka macam2.
Nida pun sangat lega. Nida jg minta tolong agar teguran itu disampaikan ke Firman.
Alhamdulillah, Firman pun sama seperti Tina. Tdk marah sama sekali, tetapi bersyukur dan sangat berterima kasih. Firman berjanji utk lebih menjaga tingkah lakunya dan menyadari bahwa dia harus bs memberi contoh yang baik buat juniornya.
Ratna cs pun gak lg berprasangka. Semua permasalahan telah diluruskan.

Nah, sobat. Dari kisah ini ada beberapa hal yang sangat menarik utk dibahas, yaitu suatu teguran dari orang lain bukan berarti orang tersebut ingin mencampuri urusan kita, tetapi dia ingin kita tetap berada dalam kebenaran. Teguran itu merupakan bukti bahwa saudara kita menyayangi dan peduli kpd kita. Saudara kita tak ingin kita jatuh pada jurang kesesatan sehingga ia ingin menarik kita pd kebenaran. Teguran jangan disikapi dengan negatif, tetapi secara positif, seperti yang dilakukan oleh Tina dan Firman. Mereka berdua sangat bersyukur ada teman yang mau mengingatkan dan menegur mereka. Tdk perlu marah atau BT ketika ada saudara/teman yang menegur kita jk salah atau memberi nasihat, karena itu demi kebaikan kita.
Hal lain yang penting dari kisah ini adalah hindari prasangka. Jika ada suatu hal yang tidak berkenan, maka segera cek n ricek sebelum memberi penilaian. Jangan langsung menghakimi sebelum tahu kepastian dari suatu kejadian. Seperti yang dilakukan Ratna cs. Dia meluruskan permasalahan itu dengan bantuan Nida agar terhindar dari suudzon.
Inilah kisah dari ukhuwah yang menjaga. Rasa persaudaraan yang telah menciptakan sistem kontrol yang begitu indah. Penjagaan akan kesucian yang dilakukan oleh saudara kita yang benar-benar menyayangi dan peduli kpd kita. Ketika kita salah, ada saudara kita yang siap menegur. Ketika kita lalai, ada saudara kita yang memberi nasihat yang baik. Ketika kita jatuh, ada saudara kita yang membantu kita utk bangkit. Ketika kita lemah, ada saudara kita yang menguatkan. Ketika kita lupa, ada saudara kita yang senantiasa mengingatkan bahkan tanpa diminta. Inilah ukhuwah yang menjaga itu. Menjaga kita utk tetap istiqomah di jalanNya. Insya Allah.

Demikian kisah ini ana tuliskan. Semoga ada manfaatnya. Wassalam

Kamis, 21 April 2011

SEBUAH PENCARIAN

Aku…
Bagai seorang detektif yang sedang bingung
Temukan kasus yang berliku
Bak profesor jenius yang mendadak linglung

Teka-teki yang begitu pelik
Misteri yang sungguh rumit
Analisis temui kebuntuan
Logika diselimuti kabut keraguan

Jejak-jejak samar semakin buram
Bukti-bukti bisu tetap diam terpaku
Alibi yang tak terpatahkan
Rahasia yang sulit terungkap

Akankah benang merah ditemukan?
Adakah titik terang di tengah gulita?
Berpikirlah…, biarkan ku berpikir...
Hening...

Oh...
Ku tahu di mana dapat temukan jawab
atas semua tanya yang membelenggu
untuk singkirkan batu-batu gelisah di hatiku

Ya...
Itu petunjuk misteri ini
Ku buka kitab Yang Maha Suci
Ku temukan apa yang ku cari

Sungguh...
Beribu tanya membubung tinggi ke angkasa
Secercah harap terangi jalan yang semula gelap
Kini...kasusku terpecahkan dengan mudah

NYANYIAN ALAM

Kupandang langit biru
Masih diam membisu tak berseru
Awan putih berarak-arak
Laksana kapas yang bergerak-gerak

Langit kini berubah kelam
Dipenuhi mendung nan hitam
Angin bertiup semakin kencang
Rintik hujan pun disambut dengan riang

Curahan rahmatNya sirami bumi
Mengobati rindu yang kian bersemi
Bunga berseri, dedaunan menari
Percik hujan bermain bersama peri

Akhirnya mentari kembali menyapa hari
Lengkung indah bianglala menghiasi
Bagai bidadari yang tersenyum malu
Jagad rayakan gelap yang berlalu

Sungguh alam begitu riang
Bernyanyi dan berdendang
Meski nyanyiannya tak dimengerti
Namun dapat merasuk ke hati

Bernyanyilah alam…
Agar jiwa yang hampa menjadi tentram
Karena nyanyianmu adalah tasbih padaNya
Melodi indah agungkan Pencipta

MATA AIR MATA

Malam yang sunyi
Alam hening tiada berbunyi
Seperti tidur lelap dalam gelap
Tinggalkan dunia yang gemerlap

Dunia semakin renta
Begitu lelah menanggung derita
Akibat ulah manusia
Yang hidup hanya berfoya-foya

Sejarah ukirkan jutaan cerita
bahkan seringkali sembunyikan fakta
Banyak pula yang hanya jadi pengikut
Ribut hidupnya diselimuti kabut takut

Dunia hanya bisa diam
Menatap wajah-wajah yang kian suram
Tertawa, namun jiwanya meronta
Gembira, meski hatinya buta

Manusia tengah terlempar
Dalam jurang kesedihan yang menyiksa
Ia telah kalah dan terkapar
Meratapi kemenangan putus asa

Diri memang penuh lumpur dosa
Tapi tak seharusnya berpasrah
Pintu ampunanNya luas terbuka
Apakah kita harus menyerah?

Mata air mata biarkan terus menggenang
meski habis terkuras, biarlah
Turut alirkan segala bimbang
Agar tak lagi mengenal gundah

Meski kering mata air matamu
Tiada pasti salah kan terhapus
Teruslah terbangkan doa-doamu
Dengan sayap harapan yang tulus

Tersungkurlah dalam sujud
bersama mata air mata yang syahdu
Meski jiwa tiada berwujud
Namun kasihNya kian berpadu

PESAN PADA ANGIN

Kuhirup udara yang begitu segar
Hingga rongga dada terasa sejuk
Kurasakan angin berhembus pelan
Menerpa diriku sambil berbisik
Seperti menanyakan suasana hati
Seakan ingin menemaniku yang sendiri

Duhai angin yg tak bisa kulihat
Walau tak tampak rupamu
Ku dapat rasakan hadirmu
Ingin diriku ikut bersamamu
Bergerak lincah ke manapun kau mau
Menari bebas di angkasa yang luas
Meliuk-liuk ke sgala penjuru tanpa batas

Hasrat hati ingin menggenggammu
Agar kau tak pergi meninggalkanku
Namun angin menghendaki kebebasan
Berkelana menjelajahi dunia
Maka biarlah kau pergi berlalu
Pergi ke tempat yang kau tuju

Tapi izinkan ku menitip sebuah pesan
Jika kau menuju arsy-Nya yang agung
Sampaikanlah salam rinduku pada Penguasa Jagad
Yang diriku ada di genggamNya
Katakan bahwa ku ingin berjumpa Dia
Dalam perjumpaan yang indah

Nah, pergilah angin…
Kau bebas berpetualang
dan ku takkan menghalangimu
Namun jangan lupakan pesanku padamu
Ku kan terus menunggu
Hingga kau kembali membawa
kabar gembira dariNya padaku

Rabu, 20 April 2011

SPEKTRUM HIDUP

Atom-atom kedengkian,kesombongan,dan ketamakan
membentuk partikel-partikel kemunafikan
Molekul amarah hanyalah zat pembawa nestapa
Gelisah dan resah bersenyawa larut dlm kedhaifan

Massa keputusasaan kian bertambah
hingga hati tak mampu lagi menampung
volume kesedihan yg membuncah
Tenggelamkan jiwa dlm ketakberdayaan

Kebencian menjadi magnet segala kebiadaban
Kehinaanlah kutub semua kedurhakaan
Gravitasi keegoisan menarik keramaian
ke dlm ruang hampa yg kosong,hilang..

Gesekan perih kesendirian bergerak lirih
menuju dimensi penuh luka
Sunyi yg bereaksi menghasilkan nuklir kesepian
Henpaskan diri pada tanya tak berhingga

Gelombang nelangsa meradiasi duka
Pancarkan kabut ketakutan
Kaburkan lensa nurani hingga pekat
Logika kian tumpul oleh kenaifan

Momentum kerentaan sertai impuls keterpurukan
Kian gemuruh di atmosfer rindu
Bergema penuh iba
Bergaung merintih ratapi kezaliman

Sanubari yg makin gersang
Karena tak lg dsirami cinta kasih
Menerka arah ke mana berlari
Karena gelap tiada pelita

Biarkan terangNYA menembus kekerasan hati
berdispersi menjadi spektrum penuh warna
yg tak biarkan dirimu terjatuh
dlm ruang vektor penyesalan

Kini syukur mengubah pupus menjadi gelora
dengan kecepatan melebihi cahaya
Semangat dibakar peluh dan tangis
berikan percepatan bagi jiwa yg kering tuk tumbuh

Teriring sabar mengkonversi harap
tuk jadi energi menuju kelapangan hati
biarkan kefakiran meresonansi raga yg bernyawa
Tuk bersandar hanya padaNYA

PARASIT HATI

Benih-benih kemungkaran yang tersemai di hati
Kini telah bertunas dan tumbuh
Akarnya kian menghujam dalam
Menyerap segala nutrisi kebaikan
Batang keegoisan kian menjulang
Tumbuh dengan angkuhnya
Dihiasi cabang-cabang kemunafikan
Ranting-ranting kedurhakaan penuhi nurani
Rimbun hati yang kian gulita
Dedaunan nista tak memberi ruang
bagi cahaya kebahagiaan menembus sanubari
Bunga-Bunga duka semakin semerbak
dengan aroma kepedihan
Haruskah benalu kehinaan ini menjadi rimba di hati
yang semakin subur dengan pupuk dosa dan maksiat
Sungguh...parasit ini mengancam jiwa
Siap membunuh dgn duri-duri perih
Membius diri dalam kebohongan berbalut kegembiraan semu
Merantai jiwa dgn belenggu kesedihan

Oh ... tidak!!!
Segera semprotkan pestisida taubat secepatnya
Agar parasit ini tak menjadi taman di hati

BICARA PADA HATI

Hati...
Di mana kau berada?
Mengapa kau diam saja?
Apakah kau masih ada?

Hati...
Biarkn ku bicara sebentar saja
Dengarkanlah apa yg ku kata
Ku tahu bahwa kau pun tahu

Hati...
Ku ingin kau sebening embun pagi
sejernih mata air,
setenang alunan melodi

Hati...
Ku damba kau seindah pelangi
secantik bidadari
secerah matahari

Hati...
Ku harap kau sehalus sutra
seputih kertas
selembut kapas

Hati...
Ku rindu kau seindah mutiara
seelok batu permata
seterang bulan purnama

Tapi lihat dirimu hati
Kau kini sehitam batu bara
Segersang gurun Sahara
Sedingin kutub utara

Ap kau tahu hati,
kau kini sekeras baja
Sepanas api yg membara
Sekelam malam tanpa pelita

Maafkan aku hati
Kini dirimu penuh noda
Kau terhina dlm nista
sebab diriku yg berdosa

Janjiku padamu hati
Ku akan bersihkan dirimu lagi
agar kau bisa tersenyum berseri
karena ku ingin hati yg suci

PadaMU Tuhan,
Ku pasrahkan hati ini
penuhi dg cintaMU yg suci
biarkan terang dg cahaya Ilahi...

FALLING IN LOVE WITH...

Hmmm…, sebenarnya aku malu mengatakannya. Namun, ku rasa tak ada salahnya jika ku mengungkapkannya. Ya, kini ku telah menyadari bahwa ku tengah jatuh cinta. Pada siapa??? Kau ingin tahu? Cobalah tebak. Siapa kiranya yang telah mengisi lubang di hatiku. Ha…ha…ha…

Sayangnya, aku tidak jatuh cinta pada siapa, tapi pd apa. Hahhhh??? Ya, aku jatuh cinta pada sesuatu yang telah ku geluti selama bertahun-tahun. Sekarang ku menyadari bahwa apa yang ku kerjakan selama ni karena ku cinta. Apa itu?

I’M FALLING IN LOVE WITH MATHEMATICS !
AKU JATUH CINTA PADA MATEMATIKA ! J

Kok bisa??? Entah lah. Datang begitu saja. Ku juga tak tahu kapan mulanya. Penyebabnya??? Apa ya??? Ku perlu merenungkannya lebih dalam untuk mengetahui apa sebab ku mencintai matematika. Mata pelajaran yang menjadi momok dalam dunia pendidikan.

Hmmmm…..hening

Nah, jika sebagian orang beranggapan bahwa aku mencintai Matematika karena faktor genetic atau keturunan, maka ku rasa itu tidak tepat. Jika disebabkan oleh lingkungan, maka itu juga tidak tepat. Karena guru yang menyenangkan? Masih belum tepat juga. Apa dong??? Karena Matematika itu sendiri. Matematika itulah yang membuatku jatuh cinta padanya. Kerumitannya, ketajaman analisisnya, seluk-beluk rumusnya laksana misteri, pokoknya sangat sangat seru mempelajari Matematika, seperti menjdai detektif yang terlibat dalam kasus! Hee… Aneh ya? =>

Menurut Prof. Soehakso, matematika itu cantik. Mengapa beliau berpendapat begitu? Menurutnya, kecantikan matematika terletak pada ketajaman struktur logikanya. Hampir semua dalil, proposisi, atau teorema di dalam matematika dinyatakan dengan simbolisme logika. Dengan simbol itu hubungan di antara besaran-besaran dan variabel dapat dilakukan secara tegas. Kelebihan pengungkapan yang demikian adl kalimat2 verbal yang panjang dpt diringkaskan dan tdk menimbulkan makna ganda. Sesungguhnya itulah kelebihan bahasa matematika yang bersifat universal.

Namun, dia tdk berpretensi mengatakan bahwa bahasa matematika lebih unggul dari bahasa sehari-hari. Dlm membuat pemodelan thd fakta empiris untuk bidang ilmu pengetahuan seperti fisika, ekonomi, biologi, teknik, atau pertanian, bahasa matematika mungkin lebih tepat digunakan. Tetapi dlm komunikasi bisnis atau dlm bidang diplomatik, bahasa sehari-hari boleh jadi lebih unggul (Hadi, 2005).

Menurutku, bukan diriku sendiri yang mencintai matematika. Banyak orang yang jg mencintai matematika. Bahkan lebih besar lagi rasa cintanya. Sayangnya, yang membenci matematika jauh lebih banyaaaaaaaaaaaak sekali. Ironis memang. Setiap siswa jika ditanya apakah menyukai matematika, maka ku rasa 90% mengatakan TIDAK. Memang sih, belum ada penelitian ttg tu. Angka 90% tu hanyalah prediksiku. Namun, dari pengamatan dan pengalaman, begitu banyak siswa tdk senang pada matematika dgn berbagai alasan.

Banyak alasan yang menyebabkan seseorang (siswa) membenci matematika, di antaranya adalah:

(1) Materi yang dipelajari pd matematika bersifat abstrak. Tidak semua materi matematika dapat diikuti ilustrasi konkrit, seperti limit, aljabar, turunan, integral. Hal ini tentunya menjadi kesulitan tersendiri bagi siswa karena menuntut kemampuan bernalar. Guru juga kesulitan dalam mengaitkannya dgn konteks yang sebenarnya. Kesulitan siswa dalam memahami suatu konsep akan menjadi kendala yang sangat besar utk mempelajari materi selanjutnya karena konsep2 matematika tersusun scr hierarkhis, terstruktur, logis dan sistematis mulai dari konsep yang sederhana sampai pd konsep yang paling kompleks. Sayangnya, kurikulum kita terlalu menuntut kpd siswa utk mempelajari begitu banyak materi. Materi yang seharusnya sudah dikuasai seringkali tdk benar2 dipahami dan menyebabkan materi selanjutnya begitu payah utk dipelajari. Menyedihkan. Faktanya, banyak siswa SMA yang masih salah dalam operasi hitung pecahan. Padahal pecahan telah dipelajari sejak SD. Nah, di mana harusnya diperbaiki?

(2) Pembelajaran yang tdk memberi kesempatan pd siswa utk aktif berpartisipasi dalam membentuk pengetahuan. Guru hanya menyampaikan materi dgn metode ceramah, sedikit contoh, dan memberi tugas. Selalu seperti itu. Membosankan bukan? Tak ada tantangan bagi siswa, sehingga siswa merasa jenuh. Guru tidak berusaha mengaitkan apa yang dipelajari dgn konteks nyata. Dengan kata lain, siswa hanya menelan materi yang disampaikan oleh guru tanpa mengetahui untuk apa materi itu mereka pelajari. Ini tentunya dapat membuat siswa merasa tdk ada gunanya mempelajari matematika karena mereka kekurangan informasi akan manfaat dan aplikasi dari matematika itu sendiri dalam kehidupannya. Padahal begitu banyak manfaat dari matematika bagi kehidupan kita. Bahkan sehari-hari, matematika begitu dekat dgn kita. Bayangkan, jika saat berbelanja kita tdk pandai menghitung, tentu kita akan ditipu oleh pedagang. Pedagang yang tdk pandai menghitung juga akan mengalami kerugian.

(3) Paradigma negatif yang mengatakan bahwa matematika itu sulit. Paradigma seperti ini telah turun temurun diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Entah kapan dapat berakhir. Siswa yang telah mendengar bahwa matematika itu sulit akan menjadi takut dalam mempelajari matematika, bahkan sebelum mengenal matematika, udah takut duluan. Kayak mau masuk ke rumah hantu saja jk di kelas akan belajar matematika atau seperti ketemu setan yang menyeramkan jk bertemu guru matematika.

Sungguh sangat kompleks jika kita telaah lebih jauh. Bagitu banyak penelitian dilakukan, namun belum dpt memberikan kontribusi yang maksimal dalam pengembangan pembelajaran matematika jika tdk diikuti kesadaran dari semua pihak untuk memperbaiki pembelajaran matematika itu.

Kembali ke cerita awal, bahwa ku mencintai matematika. Ku ingin semua orang juga mencintai matematika, minimal tdk membenci dan takut padanya. Apa yang bisa dilakukan untuk menularkan rasa cinta pada matematika? berikut ini yang dapat kita lakukan:

(1) Mengaitkan materi matematika dgn kehidupan nyata alias realistis. Memang gak semua bs guru kaitkan dgn konteks nyata. Namun, perlu diusahakan pd materi2 yang sesuai, seperti aritmatika. Guru dapat menggunakan benda2 di sekitar siswa utk mempelajari operasi hitung, penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian. Contoh lain, misalnya pecahan, dengan membagi kue menjadi beberapa bagian. Persamaan linear dgn model jual beli. Belajar peluang, dapat dgn praktek sederhana melempar koin atau dadu. Masih banyak contoh lain yang dapat ditemukan. Yang penting guru mtk harus kreatif. Begitu pula dalam membuat alat peraga. Gak perlu mengganakan barang mahal, yang penting konsepnya dpt tersampaikan. Misalnya belajar ttg persegi, persegi panjang, segitiga atau lingkaran. Gunakan benda2 di sekitar kita saja.

(2) Pembelajaran dibuat semenarik mungkin. Model pembelajaran, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran harus tepat dgn materi yang diajarkan. Jangan hanya menggunakan model yang sama, ttp bervariasi agar siswa tdk bosan.

(3) Mengubah paradigma negatif bahwa matematika itu sulit. Oleh karena itu, kita perlu menyamakan persepsi bahwa matematika itu mudah, menyenangkan, menarik, unik, menantang! Perlu dikembangkan pemikiran bahwa matematika itu banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, teman. Apapun bidang yang kau geluti dan menjadi pilihanmu, maka cintailah bidang itu, seperti ku mencintai Matematika. Lakukan yang terbaik. Semoga kita dpt berkontribusi utk bangsa, negara dan agama kita.

Ok, sekian aja deh. Terakhir, ku ingin sampaikan bahwa….
MATEMATIKA ITU MUDAH
MATEMATIKA ITU MENYENANGKAN
AKU CINTA MATEMATIKA !!!

Smoga bermanfaat.

(Alhadulillah, masih diberi kesempatan utk menuliskan ide di kepala)

Ku Pikir...

Apa yg ku pikir?
Sekarang ku coba berpikir bagaimana cara membaca pikiranmu agar ku mengerti apa yg kau pikir ttg ku shg ku bs memperbaiki salahku jika memang begitu pikirmu.
Namun terkadang ku sendiri tdk berpikir bahwa kau dan aku tak harus punya jalan pemikiran yg sm. Karena kita adalah individu berbeda yg punya akal dan hati. Aku punya 1 akal dan 1 hati, begitu pula kau. Maka tak perlu pikir kita sejalan,selagi kita dpt menerima perbedaan. Namun ku pikir, mengerti apa yg kau pikir akan lebih baik shg ku bisa memahami dirimu yg unik itu. Tetapi membaca pikiranmu tu tdk bisa lewat 2 mataku, melainkan dgn hati nurani.
Terkadang ku coba membaca pikiranmu lewat tingkahmu, kadang lewat ekspresimu, maupun lewat gaya bicaramu. Tetapi dirimu terlalu unik shg pikiranmu tetaplah pikiranmu. Mana ku tahu?
Apakah kau pernah pula berusaha membaca pikirku? ku pikir kau pernah begitu. Mengapa? Karena kau mengerti bagaimana cara bersikap pd ku. Namun, itu cuma pikir ku. Tapi bisa jadi kau tak tahu apa yg ku pikir,krn ku terlalu unik pula utk dpt kau baca pikiranku.
Rumit memang,tp tdk mustahil. Kau bs mbaca pikiranku dan ku pun bisa membaca pikiranmu. Bagaimana bisa? BISA jika kita mau bicara dan terbuka. Tentu tdk sulit utk menuangkan,meluapkan,mengekspresikan pikiran kita jika kita punya niat utk itu. Meski kita tetaplah 2 individu yg berbeda dg keunikan masing2 dan pasti punya pemikiran berbeda pula. Berbeda itu tdk salah. Itu adalah kekayaan. Dgn perbedaan itu kita bisa belajar. Bagaimana kita memahami pikiran kita satu sama lain, menghargai dan menerima perbedaan itu sendiri. Memang indah jika kita punya pikiran yg sama, tapi ku pikir adanya perbedaan jln pikiran kita juga tdk kalah indahnya jika kita dpt saling menghormati. Maka masihkah mau membaca pikiranku? Jika kau tanya padaku, maka ku akan mjawab 'YA,MARI KITA BICARA AGAR PIKIRKU DAN PIKIRMU DPT BERTEMU MESKI TAK HARUS SAMA'. n_n

Ak u Sudah Tahu

Aku ingin kamu tahu bhw aku sudah tahu jk km tdk tahu dan ingin tahu shg kau mulai mcari tahu ttg ku
meski ku rasa lbih baik km tdk tahu krn km tak perlu tahu shg aku akan pura2 tdk tahu dan kau pun mengira aku tdk tahu walaupun ku sudah tahu
Sebenarx ku tak ingin tahu,tp ku sudah terlanjur tahu krn ad yg memberi tahu hingga ku jd bingung setelah ku tahu apa yg mungkin tak perlu ku tahu menurutmu dan harusx ku tahu tu dr km krn km memang ingin memberi tahu
tp ku sudah tahu...
Meski sekarang kau kira ku tak tahu,namun suatu saat yg kt tdk tahu kapan tu,mungkin kt akan sama2 tahu tp skrang lbh baik begini drpd kt saling tahu, tu pikirku.
jk Dia Yang Maha Tahu bkehendak n menakdirkan kt utk tahu, Dia pasti akan mberikan jlnNya agar kt tahu sebenarnya krn slama ni ku pun tak tahu apkh ku telah benar2 tahu
ku hanya menerka dirimu dan mencari tahu krn rasa ingin tahuku
namun jk akhirx kt tak saling tahu,mk tu memang lbh baik utk kt krn kt tak pernah tahu ap yg akn terjadi dan mengapa kt harus tahu
benarkah kau tdk tahu dan ingin tahu? Atau kau sudah tahu namun pura2 tdk tahu sepertiku? Atau kau telah lupa dan tak mau tahu? Sebenarnya aku sudah tahu atw blm tahu?
Aku tak tahu...
Biarlah waktu yg akan mjawab apakah kt akan tahu pd akhirnya dan ku mesti mengekang rasa ingin tahuku sementara meski tkadang ku tahu dg cara tak terduga d waktu yg tak disangka
hanya Dia yg tahu sgalanya
Wallahua'lam

Forever Love KSI Ulul Albab

Ya, kami yang bergabung di KSI ini telah menjadi satu keluarga, bukan sekadar perkumpulan atau organisasi yang mempunyai visi dan misi dgn suatu struktur yang jelas. Itu menurut ana sih. Bagaimana dgn antum/antunna?
Saat ini, menjelang berakhirnya kepengurusan di KSI Ulul Albab yang beberapa tahun ini ana bergabung di dalamnya, ana merasa ada yang hilang. Beberapa tahun berada di dalamnya bersama teman-teman baik yang satu angkatan, maupun angkatan sebelumnya dan angkatan berikutnya, membuat ana merasa menemukan keluarga baru.

Terus, mengapa merasa ada yang hilang? Tentu saja karena ana sebentar lagi tdk menjadi pengurus. Bukan karena ana senang punya jabatan di KSI. Tidak, sungguh bukan karena itu. Malah ana merasa jabatan jd pengurus itu tanggung jawab yang sangat besar. Ana takut tak bisa menjalankannya dengan baik krn ana sbg manusia masih banyak kekurangan dan seringkali futur.

Lalu apa yang hilang? Sebenarnya tak ada yang hilang. Namun, ana merasa takut kehilangan suatu hal yang sangat berharga yang telah ana dapatkan. Apa itu? Kebersamaan, persaudaraan, UKHUWAH, itu lah yang membuat ana takut kehilangan. Ana tetap ingin bersama2 saudara2 ana berjuang di KSI. Namun, ada awal pasti ada akhir. Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Begitu pula apa yang ana dan saudara ana alami.

Hmmmm, kok dari tadi kayaknya melankolis gitu ya??? Ah, biar deh…

Nah, ana mau mengibaratkan KSI dgn sebuah pohon. Afwan jk ada yang tdk berkenan.

Pohon ini tumbuh dari suatu benih keinginan mencapai ridho Allah yang ditanam oleh para pendiri. Kemudian benih ini tumbuh dan bertunas. Terus menancapkan akarnya di bumi Prodi Pend. Mtk. Akarnya merupakan keimanan yang merupakan pondasi perjuangan. Batangnya adalah syariat Islam yang membuatnya kokoh berdiri. Pohon ini tumbuh semakin subur. Cabangnya adalah kerja keras. Rantingnya adalah tawakkal. Daunnya adalah keikhlasan. Kemudian pohon ini dihiasi pula dgn indahnya bunga-bunga kesabaran dan pada akhirnya menghasilkan buah-buah yang manis yaitu Ukhuwah yang benar-benar manissszzzzzz!!!

Pohon ini juga sering mendapat gangguan dari parasit nakal bernama futur, benalu bernama prasangka, hama bernama amarah dan ulat yang menggerogoti dedaunannya bernama ujub dan takabbur. Terkadang pula pohon ini goyah, krn angin begitu kencang menerpa. Cabang dan rantingnya tak jarang juga patah. Namun, pohon ini tetap mampu bertahan karena terus dipupuk dgn pupuk bermerek CINTA KASIH, disiram dengan air SEMANGAT, dan disemprotkan pestisida SALING MENASEHATI DAN MENGINGATKAN. Akhirnya, pohon ini terus tumbuh semakin besar, besar, besar, dan besarrrrrrrrrrrrrrr!!! (harapan ana semoga jd kenyataan insya Allah).

Nah, inilah pohon KSI itu….

Eh, setelah ana bermain kata dgn pengibaratan di atas, ana mau mengutip beberapa lagu nih.
Kata Melly dan Ari Lasso:
“Jauh di mata dekat di hati”
Kata Letto :
“Di ruang rindu kita bertemu”
Kata D’Massiv :
“Dengarkan aku…ku merindukanmu…”
Kata GIGI :
“Pernah ku menyakiti hatimu, pernah kau melupakan janji ini. Semua karena kita ini manusia”
Kata Sintentosca:
“Persahabatan bagai kepompong. Mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Persahabatan bagai kepompong. Hal yang tak mudah berubah jadi indah. Persahabatan bagai kepompong. Maklumi teman hadapi perbedaan.”
Kata Andra and the Backbone:
“Kau genggam tanganku saat diriku lemah dan terjatuh. Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku”
Kata Nidji :
“Jangan pernah lupakan aku. Jangan hilangkan diriku”
Terakhir kata SM*SH dgn sedikit perubahan:
“You know me so well. Friends I love U. Friends I need you. Friends I heart you”

Seperti ana katakan sebelumnya bhw sebenarnya ga ada yang hilang. Ini cuma kecemasan saja. Apakah saudara2 ana masih mengingat ana? Apakah kenangan2 selama berjuang bersama tetap mereka ingat? Atau mereka akan lupa dgn semua yang pernah dialami bersama? Ana harap kecemasan ini tak benar adanya. Ana yakin kalian akan tetap mengingat ana, seperti ana ingat kalian saudaraku. Seperti kutipan lagu-lagu di atas yang mewakili harapan ana dan perasaan ana.

Gak selamanya ana jd mahasiswa dan tetap berada di kampus, maka dari itu gak selamanya ana bisa berada di KSI. Meskipun begitu, ana sangat berharap, saudara2 ana tidak melupakan ana dan kenangan selama berjuang di KSI tercinta. Meskipun kami menempuh jalan hidup masing2, ada yang kembali ke kampung halaman, bekerja di tempat yang berbeda, namun kami tetap dpt menjalin silaturahim. Saudara2 yang masih berada di kampus juga tetap mengingat kami para alumni dan tetap bersilaturahim. Insya Allah, selagi kami masih dpt berkontribusi dlm medan dakwah ini, kami akan berusaha semampu kami. Meski bukan dalam bentuk tenaga dan terlibat langsung. Pokoknya, kami masih bagian dari KSI walaupun tak termasuk dlm kepengurusan. Hehehe

Banyak hal yang telah dilalui bersama di KSI ini. Semuanya adalah pelajaran yang sangat berharga. Ana rasa saudara2 ana jg berpikiran begitu. (apa iya?) Apa yang kami alami merupakan kenangan indah dan itu takkan ana lupakan. Ana banyak mendapat ilmu dan pengalaman selama bergabung di KSI. Begitu banyak hal yang terjadi. Ada senang, bahagia, lega, gembira, canda, tawa, kerja keras, semangat, doa, perjuangan, kebersamaan. Dihiasi pula dengan tangis, putus asa, futur, marah, kesal, resah, bingung, lelah. Namun, semua itu memberikan warna-warni yang indah dalam perjuangan ini. So wonderful!!! J

Kembali nih ana kutip lagu D’Massiv buat menyemangati kita:
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya
Bagi hambaNya yang sabar dan tak kenal putus asa
Jangan menyerah…, jangan menyerah…, jangan menyerah…


“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kpd kebaikan, menyuruh kpd yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang2 yang beruntung” (QS Ali ‘Imran: 104)

Ok deh, dari tadi kebanyakan mengutip lagu yah. Berikut ini dari ana sendiri:
KSI in my heart
KSI in your heart
KSI in our hearts
Forever we love KSI !!!

Salam ukhuwah ya ikhwahfillah!!! Allahu Akbar !!!
Jangan pernah lupakan ana! Keep Hamasah!!! ^_^ :D

Hanya Bisa Diam

Sepi...
Menemani dgn setia diri yg sendiri
Sunyi...
Mengenang semua yg tak mungkin terulang
Senyap...
Meratapi sgala khilaf yg telah dperbuat
Hening...
Merenung dlm kepasrahan menanti pengampunan


Diam...
Ku hanya diam
Membuka memori yg masih tersimpan
Hingga tanya itu muncul kembali
Mengapa itu terjadi...


Diam...
Ku kembali diam
Mencoba mencari jawaban atas sgala prasangka
yg kian membelenggu jiwa yg resah


Diam...
Utk sekian kali ku diam
Membiarkan semua berlalu
Tanpa berbuat sesuatu
hingga ia pergi dan meninggalkan sendu


Diam...
Hanya itu yg bisa ku lakukan
menahan emosi jiwa yg ingin meluap
meredam amarah yg bergejolak


Diam...
Ku hanya bisa diam
Krn rapuhnya hati membuat ku takut
Lidah akan menjelma pedang
yg akan tinggalkan goresan di hati yg lain


Diam...
Biarkan ku tetap diam
Biarlah diamku yg berbicara
mengungkapkan semua yg tak mampu diutarakan


Diam...
Suatu saat ku takkan lagi diam
Jika tak satu pun mampu sadari
mengapa ku diam
meski sekarang ku hanya bisa diam
tapi ku tak hanya bisa diam
tunggulah saat di mana
ku tak lagi diam

Hanya Ingin Menulis

Biarkan ku tuliskan
apa yg ingin ku ungkapkan
bukan karena lisan tak sempat mengatakan
tapi karena keangkuhan untuk mengakui
rasa yg tak pernah terungkap
kelemahan yg tak sudi ditunjukkan
hingga ego menjadi tuan dari hamba yg hina
Semua keramaian tak ubahnya fatamorgana
Sepi bukan lagi menjadi bias kehidupan
tapi telah menjadi kawan
yg menemani diri yg tengah mencari
sekeping cinta pengobat rindu
yg tercipta tanpa ada yg tahu
mengapa ia ada dan
menempati relung hati yg sembunyi
Mengisi kekosongan sebuah lubang di sanubari
dgn diam-diam terus bersemayam di hati
Tanpa pernah diminta kehadirannya
hadir dg membawa berbagai kisah
Tak pula disadari namun ia ada dan hidup
Teriakan hati pun memecah kebisuan
Kecamuk jiwa terus meronta
Ingin yg meluap berkecamuk menggelora
utk temukan apa yg disebut cinta
tapi apa makna cinta tu..?
Kini tak satu pun mampu jelaskan ap tu cinta
Logika tak temukan kata kunci
membuka rahasia ttg cinta
Aku heran...
Sungguh heran...
Banyak org bicara cinta
Mengobral cinta ke setiap hati
Tapi tahu kah mereka apa yg mrk bicarakan?
Cinta...
Terlalu sulit didefinisikan
krn keagungan dan kesuciannya
krn ia datang dari Yang Maha Cinta
Penguasa cinta
Pemberi cinta
Pemelihara cinta
Tempat bermuara sgala cinta
Maka apa itu cinta..?
Masih saja tak dpt dijelaskan
sepandai-pandainya merangkai kata
takkan mampu ungkapkan definisi cinta
Seindah-indahnya syair dan lagu cinta
takkan mampu gambarkan apa itu cinta
kini...
Biarkan cinta tetap tak terdefinisikan
walau ada yg mcoba mendefinisikannya
tak jua berikan definisi yg sempurna
Cukuplah ia tumbuh di hati
dirasakan manis maupun pahitnya
Dan biarkan Dia yg menuntun hati
temukan makna cinta yg hakiki